Ayah Pemain Arema Cronous Ditangkap Menjadi Oknum TNI Gadungan
A
A
A
MALANG - Seorang pria mengaku anggota TNI diamankan jajaran Kodim 0833 Baladika Jaya. Kepada petugas, pria tersebut mengaku telah menjadi anggota TNI gadungan selama tujuh tahun.
Pria tersebut diketahui bernama Suhartono, warga Jalan Jupri, RT 11/03, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Untuk mengelabui korbannya, Suhartono menggunakan identitas palsu, dan mengaku sebagai anggota TNI AD dan TNI AU.
Pelaku diketahui sebagai ayah kandung dari salah satu pemain Arema Cronous Saiful Indra Cahya. Dia ditangkap petugas, di kawasan wisata Wendit Kabupaten Malang, beserta sejumlah barang bukti, seperti jaket tentara, dan atribut tentara.
Aparat juga mengamankan uang ratusan ribu dan daftar sejumlah toko, serta dua unit motor Suhartono. Selama menjadi TNI gadungan, dia mengaku seringkali melakukan pungli. Aksi ini telah dilakukannya sejak 2009.
Ironisnya, jika semua atribut pelaku palsu, KTP asli Suhartono berstatus sebagai TNI. Pelaku mengaku memanfaatkan kesibukan petugas KTP saat mengurus KTP secara kolektif.
Sementara itu, pelaku mengaku nekat melakukan aksi ini karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Sebelumnya dia bekerja di pabrik sebagai keamanan. Namun, setelah dipecat dia tidak memiliki pekerjaan lagi, hingga kini.
Pria tersebut diketahui bernama Suhartono, warga Jalan Jupri, RT 11/03, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Untuk mengelabui korbannya, Suhartono menggunakan identitas palsu, dan mengaku sebagai anggota TNI AD dan TNI AU.
Pelaku diketahui sebagai ayah kandung dari salah satu pemain Arema Cronous Saiful Indra Cahya. Dia ditangkap petugas, di kawasan wisata Wendit Kabupaten Malang, beserta sejumlah barang bukti, seperti jaket tentara, dan atribut tentara.
Aparat juga mengamankan uang ratusan ribu dan daftar sejumlah toko, serta dua unit motor Suhartono. Selama menjadi TNI gadungan, dia mengaku seringkali melakukan pungli. Aksi ini telah dilakukannya sejak 2009.
Ironisnya, jika semua atribut pelaku palsu, KTP asli Suhartono berstatus sebagai TNI. Pelaku mengaku memanfaatkan kesibukan petugas KTP saat mengurus KTP secara kolektif.
Sementara itu, pelaku mengaku nekat melakukan aksi ini karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Sebelumnya dia bekerja di pabrik sebagai keamanan. Namun, setelah dipecat dia tidak memiliki pekerjaan lagi, hingga kini.
(san)