TKW asal Buleleng Tewas di Turki
TKW asal Buleleng Tewas di Turki
A
A
A
BULELENG - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia Ketut Sujeni (50), dikabarkan meninggal dunia di Turki. Korban diduga meninggal dunia akibat penyakit kronis yang dideritanya sejak lama.
Istri dari Gede Laba ini akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya dengan cepat, berkat koordinasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar.
Kepala Disnakertrans Buleleng Made Priyanti Putri Koriawan mengatakan, Ketut Sujeni adalah TKW asal Bulelang yang meninggal di Turki akibat sakit.
"Dari informasi awal yang kami terima, jenazah akan dibawa pulang malam ini. Untuk saat ini, penangananya masih dilakukan BP3TKI Denpasar,” katanya, kepada wartawan, di Buleleng, Selasa (12/7/2016).
Pengembalian jenazah dari Turki ke Tanah Air memang diakuinya ada persyaratan dan prosedur tertentu, dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Saat ini kami masih koordinasi dengan perusahaan tempat Sujeni bekerja, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Turki. Korban dikatakan mengalami sakit infeksi empedu. Dia sempat mendapatkan penanganan medis di Turki, tapi sudah tidak tertolong lagi,” paparnya.
Pihaknya mengaku akan memonitor terus kepulangan jenazah korban. "Kami akan monitor lagi, kapan jenazah tiba di Buleleng,” tutupnya.
Istri dari Gede Laba ini akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya dengan cepat, berkat koordinasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Buleleng dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar.
Kepala Disnakertrans Buleleng Made Priyanti Putri Koriawan mengatakan, Ketut Sujeni adalah TKW asal Bulelang yang meninggal di Turki akibat sakit.
"Dari informasi awal yang kami terima, jenazah akan dibawa pulang malam ini. Untuk saat ini, penangananya masih dilakukan BP3TKI Denpasar,” katanya, kepada wartawan, di Buleleng, Selasa (12/7/2016).
Pengembalian jenazah dari Turki ke Tanah Air memang diakuinya ada persyaratan dan prosedur tertentu, dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Saat ini kami masih koordinasi dengan perusahaan tempat Sujeni bekerja, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Turki. Korban dikatakan mengalami sakit infeksi empedu. Dia sempat mendapatkan penanganan medis di Turki, tapi sudah tidak tertolong lagi,” paparnya.
Pihaknya mengaku akan memonitor terus kepulangan jenazah korban. "Kami akan monitor lagi, kapan jenazah tiba di Buleleng,” tutupnya.
(san)
Explore More