Sniper Disiagakan di Jalur Mudik Rawan Penerangan
A
A
A
CIREBON - Polisi akan menempatkan sejumlah sniper di jalur mudik alternatif, di sekitar Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar menyatakan, sejauh ini jalur mudik alternatif Kapetakan menuju pusat Kota Cirebon telah siap dilalui para pemudik. Hanya saja, jalur yang bisa dilalui dari Kabupaten Indramayu itu masih minim penerangan.
"Jalur Kapetakan merupakan jalur alternatif ketika jalur utama Pantura sudah macet. Kondisi fisik jalan nyaris semu sudah baik, cuma minim penerangan," katanya, Selasa (28/6/2016).
Minimnya penerangan di jalur tersebut, dikhawatirkan menimbulkan tindakan kriminal. Untuk mengantisipasi tingginya tindak kriminal, pihaknya akan menempatkan sniper.
Selain itu, tak ketinggalan petugas pengatur lalu lintas. Dia pun mengintruksikan personelnya mengambil tindakan tegas ketika ditemukan pelaku kriminal yang telah membahayakan jiwa para pemudik maupun petugas.
"Kalau sudah membahayakan, akan kami lakukan tindakan tegas," ujarnya.
Sementara itu, pengamanan juga dilakukan di jalur mudik kereta api. Vice Presiden PT Kereta Api Daop 3 Cirebon, Suparno menyatakan, setiap rangkaian kereta api akan dijaga personil keamanan demi menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik.
"Setiap rangkaian kereta api akan dijaga dua anggota Brimob bersenjata lengkap, bukan untuk menakut-nakuti tapi menjaga keamanan dan kenyamanan," katanya.
Selain Brimob, anggota Polsuska juga akan disiagakan disetiap rangkaian kereta. Biasanya, hari-hari normal, satu rangkaian kereta api hanya dijaga Polsuska.
Dia menambahkan, sedikitnya 601 personel gabungan dari berbagai kesatuan akan dilibatkan untuk pengamanan operasi angkutan Lebaran Kereta Api Daop 3 Cirebon.
Masa angkutan Lebaran akan diberlakukan mulai 26 Juni hingga 17 Juli 2016. Bahkan, masa angkutan Lebaran bisa ditambah, disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Selain disiagakan di lingkungan stasiun dan kereta api, petugas keamanan pun akan disiagakan di tempat-tempat yang rawan terjadi tindak yang berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan, di antaranya di titik yang rawan pelemparan terhadap kereta api.
Titik yang rawan pelemparan kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon di antaranya di Waruduwur, Terisi, Pabuaran, maupun Kertasemaya.
Lebih jauh, pihaknya meminta masyarakat, khususnya di sekitar rel kereta api untuk bersama-sama menjaga agar tak terjadi tindakan yang bisa merugikan dan membahayakan perjalanan kereta api.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar menyatakan, sejauh ini jalur mudik alternatif Kapetakan menuju pusat Kota Cirebon telah siap dilalui para pemudik. Hanya saja, jalur yang bisa dilalui dari Kabupaten Indramayu itu masih minim penerangan.
"Jalur Kapetakan merupakan jalur alternatif ketika jalur utama Pantura sudah macet. Kondisi fisik jalan nyaris semu sudah baik, cuma minim penerangan," katanya, Selasa (28/6/2016).
Minimnya penerangan di jalur tersebut, dikhawatirkan menimbulkan tindakan kriminal. Untuk mengantisipasi tingginya tindak kriminal, pihaknya akan menempatkan sniper.
Selain itu, tak ketinggalan petugas pengatur lalu lintas. Dia pun mengintruksikan personelnya mengambil tindakan tegas ketika ditemukan pelaku kriminal yang telah membahayakan jiwa para pemudik maupun petugas.
"Kalau sudah membahayakan, akan kami lakukan tindakan tegas," ujarnya.
Sementara itu, pengamanan juga dilakukan di jalur mudik kereta api. Vice Presiden PT Kereta Api Daop 3 Cirebon, Suparno menyatakan, setiap rangkaian kereta api akan dijaga personil keamanan demi menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik.
"Setiap rangkaian kereta api akan dijaga dua anggota Brimob bersenjata lengkap, bukan untuk menakut-nakuti tapi menjaga keamanan dan kenyamanan," katanya.
Selain Brimob, anggota Polsuska juga akan disiagakan disetiap rangkaian kereta. Biasanya, hari-hari normal, satu rangkaian kereta api hanya dijaga Polsuska.
Dia menambahkan, sedikitnya 601 personel gabungan dari berbagai kesatuan akan dilibatkan untuk pengamanan operasi angkutan Lebaran Kereta Api Daop 3 Cirebon.
Masa angkutan Lebaran akan diberlakukan mulai 26 Juni hingga 17 Juli 2016. Bahkan, masa angkutan Lebaran bisa ditambah, disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Selain disiagakan di lingkungan stasiun dan kereta api, petugas keamanan pun akan disiagakan di tempat-tempat yang rawan terjadi tindak yang berpotensi mengganggu kelancaran perjalanan, di antaranya di titik yang rawan pelemparan terhadap kereta api.
Titik yang rawan pelemparan kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon di antaranya di Waruduwur, Terisi, Pabuaran, maupun Kertasemaya.
Lebih jauh, pihaknya meminta masyarakat, khususnya di sekitar rel kereta api untuk bersama-sama menjaga agar tak terjadi tindakan yang bisa merugikan dan membahayakan perjalanan kereta api.
(san)