Pimpinan Parpol Pesta Sabu Bersama Pamen Polri dan 3 Wanita
A
A
A
PALEMBANG - YFB, seorang pimpinan partai politik di Palembang dibekuk aparat Ditres Narkoba Polda Sumsel bersama seorang perwira menengah Polri. Tak hanya itu YFB yang dibekuk di rumahnya di Kompleks Perumahan Vila Sosial Jalan Sosial Km 5 Palembang pada Minggu 19 Juni ini ditangkap bersama tiga wanita.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Irawan David Syah membenarkan perihal penangkapan tersebut. Menurut dia memang ada anggota polri berpangkat Kompol berinisial JI yang ditangkap bersama YFB dan tiga wanita.
Hanya saja, Irawan enggan membeberkan detail terkait penangkapan itu. "Saat ini, semuanya telah kita amankan di Polda Sumsel untuk diperiksa lebih lanjut," terangnya saat ditemui di Polda Sumsel, Senin (20/6/2016).
Menurut Irawan, saat ini pihaknya masih mendatangi lokasi penggrebekan yang diketahui merupakan rumah milik Yudi, guna melakukan pengembangan.
"Kita lakukan olah TKP termasuk juga memasang garis polisi serta mengamankan barang bukti berupa loudspeaker dan juga laptop yang digunakan untuk alatnya dalam pesta narkoba tersebut," timpalnya.
Tidak hanya itu, sambung Irawan, polisi juga turut mengamankan seragam anggota polisi. Dalam seragam tersebut tampak pada bagian pangkat tertempel sebuah logo melati satu (Kompol) dengan nama berinisial JI.
"Iya satu orang memang merupakan anggota polisi berpangkat Kompol dengan inisial JI. Saat ini, semuanya sudah kita amankan," jelasnya.
Menurutnya, penggrebekan ini dilakukan sebagai tindaklanjut laporan masyarakat yang menyatakan jika di rumah tersebut sering digunakan untuk melakukan pesta narkoba disertai suara musik yang keras. "Ini merupakan informasi masyarakat dan kita menindaklanjutinya," ungkapnya.
Sedangkan, DPW partai yang menaungi tersangka belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait penangkapan itu.
Sementara itu, seorang penjaga di rumah tersebut mengatakan, di rumah tersebut hanya digunakan untuk singgah.
"Pak YFB hanya singgah saja di sini dan tidak pernah menginap, dia pulang ke kawasan Kampus," jelas penjaga rumah yang enggan menyebutkan namanya itu.
Terkait penggrebekan yang dilakukan pihak kepolisian, penjaga rumah tersebut mengaku tak mengetahuinya.
"Saya hanya menunggu saja, jadi saya tidak tahu apa yang terjadi saat itu," akunya.
Dia menyatakan, di rumah yang dia jaga tersebut juga digunakan sebagai kantor serta kosan. "Di sebelah untuk kantor, bapak punya kantor CV yang bergerak dalam pengadaan alat kesehatan serta komputer sedangkan, yang di atas dikoskan," tandasnya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Irawan David Syah membenarkan perihal penangkapan tersebut. Menurut dia memang ada anggota polri berpangkat Kompol berinisial JI yang ditangkap bersama YFB dan tiga wanita.
Hanya saja, Irawan enggan membeberkan detail terkait penangkapan itu. "Saat ini, semuanya telah kita amankan di Polda Sumsel untuk diperiksa lebih lanjut," terangnya saat ditemui di Polda Sumsel, Senin (20/6/2016).
Menurut Irawan, saat ini pihaknya masih mendatangi lokasi penggrebekan yang diketahui merupakan rumah milik Yudi, guna melakukan pengembangan.
"Kita lakukan olah TKP termasuk juga memasang garis polisi serta mengamankan barang bukti berupa loudspeaker dan juga laptop yang digunakan untuk alatnya dalam pesta narkoba tersebut," timpalnya.
Tidak hanya itu, sambung Irawan, polisi juga turut mengamankan seragam anggota polisi. Dalam seragam tersebut tampak pada bagian pangkat tertempel sebuah logo melati satu (Kompol) dengan nama berinisial JI.
"Iya satu orang memang merupakan anggota polisi berpangkat Kompol dengan inisial JI. Saat ini, semuanya sudah kita amankan," jelasnya.
Menurutnya, penggrebekan ini dilakukan sebagai tindaklanjut laporan masyarakat yang menyatakan jika di rumah tersebut sering digunakan untuk melakukan pesta narkoba disertai suara musik yang keras. "Ini merupakan informasi masyarakat dan kita menindaklanjutinya," ungkapnya.
Sedangkan, DPW partai yang menaungi tersangka belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait penangkapan itu.
Sementara itu, seorang penjaga di rumah tersebut mengatakan, di rumah tersebut hanya digunakan untuk singgah.
"Pak YFB hanya singgah saja di sini dan tidak pernah menginap, dia pulang ke kawasan Kampus," jelas penjaga rumah yang enggan menyebutkan namanya itu.
Terkait penggrebekan yang dilakukan pihak kepolisian, penjaga rumah tersebut mengaku tak mengetahuinya.
"Saya hanya menunggu saja, jadi saya tidak tahu apa yang terjadi saat itu," akunya.
Dia menyatakan, di rumah yang dia jaga tersebut juga digunakan sebagai kantor serta kosan. "Di sebelah untuk kantor, bapak punya kantor CV yang bergerak dalam pengadaan alat kesehatan serta komputer sedangkan, yang di atas dikoskan," tandasnya.
(sms)