Polisi Rahasiakan Barang Bukti Pembantaian Pengusaha Bakso
A
A
A
PALEMBANG - Kasus pembantaian terhadap pengusaha bakso dan keluarganya di Lahat, Sumatera Selatan mulai menemui titik terang. Tahap awal penyelidikan, aparat Ditreskrimum Polda Sumsel yang membackup Polres Lahat langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman korban.
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, hasil sementara dari olah TKP tersebut ditemukan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa ketiga korban.
"Kita temukan sejumlah barang bukti yang kemungkinan digunakan pelaku untuk membunuh korban. Namun untuk barang buktinya apa saja yang ditemukan, kita belum bisa menyebutkan. Yang jelas pelaku menghabisi nyawa korban dengan menggunakan senjata tajam," ungkap Daniel, Jumat (17/6/2016).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengolahan di tempat kejadian guna mencari tahu cara pelaku masuk ke dalam rumah korban,
termasuk memeriksa kerusakan pada pintu dan jendela rumah korban yang diduga menjadi akses utama para pelaku masuk.
"Kita juga masih mendalami motif para pelaku nekat membunuh korban. Dugaan kita bisa jadi perampokan karena ada sesuatu yang dicari dan diambil pelaku di rumah korban. Hal itu dilihat dari kondisi rumah korban yang acak-acakan," terangnya.
Tapi sampai sejauh ini, Daniel belum menyimpulkan jenis barang-barang berharga apa saja yang diambil oleh pelaku. Sebab, tidak ada yang mengetahui secara pasti apa saja yang dimiliki korban di rumahnya.
"Belum diketahui barang apa saja yang hilang. Kita masih akan meminta keterangan keluarga korban. Saat ini keluarga korban tidak ada di tempat. Sementara warga sekitar tidak ada yang tahu tentang kehidupan korban," jelasnya.
Seperti diketahui, pengusaha bakso Giarno (36), Siswanti (35), dan anak mereka yang berusia sembilan tahun, Reza Bagus Oratama, warga Desa Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan dibantai. Mayat ketiga korban ditemukan di Kecamatan Buay Madang Timur, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Kamis (16/6/2016).
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, hasil sementara dari olah TKP tersebut ditemukan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa ketiga korban.
"Kita temukan sejumlah barang bukti yang kemungkinan digunakan pelaku untuk membunuh korban. Namun untuk barang buktinya apa saja yang ditemukan, kita belum bisa menyebutkan. Yang jelas pelaku menghabisi nyawa korban dengan menggunakan senjata tajam," ungkap Daniel, Jumat (17/6/2016).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengolahan di tempat kejadian guna mencari tahu cara pelaku masuk ke dalam rumah korban,
termasuk memeriksa kerusakan pada pintu dan jendela rumah korban yang diduga menjadi akses utama para pelaku masuk.
"Kita juga masih mendalami motif para pelaku nekat membunuh korban. Dugaan kita bisa jadi perampokan karena ada sesuatu yang dicari dan diambil pelaku di rumah korban. Hal itu dilihat dari kondisi rumah korban yang acak-acakan," terangnya.
Tapi sampai sejauh ini, Daniel belum menyimpulkan jenis barang-barang berharga apa saja yang diambil oleh pelaku. Sebab, tidak ada yang mengetahui secara pasti apa saja yang dimiliki korban di rumahnya.
"Belum diketahui barang apa saja yang hilang. Kita masih akan meminta keterangan keluarga korban. Saat ini keluarga korban tidak ada di tempat. Sementara warga sekitar tidak ada yang tahu tentang kehidupan korban," jelasnya.
Seperti diketahui, pengusaha bakso Giarno (36), Siswanti (35), dan anak mereka yang berusia sembilan tahun, Reza Bagus Oratama, warga Desa Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan dibantai. Mayat ketiga korban ditemukan di Kecamatan Buay Madang Timur, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Kamis (16/6/2016).
(zik)