Anak Disetubuhi Pengangguran, sang Ibu Geram
A
A
A
MANADO - Seorang gadis Manado yang masih duduk di bangku SMA, V (17), disetubuhi berulang kali oleh lelaki berinisial DD (21). Peristiwa itu terjadi sejak (27/5/2016) lalu dan terakhir Rabu (15/6/2016) di rumah terlapor.
Berdasarkan laporan korban di SPKT Polresta Manado, peristiwa itu terungkap saat V sering terlambat pulang ke rumah seusai mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
Karena korban sering terlambat pulang ke rumahnya di Kecamatan Bunaken, Kota Manado, orangtuanya memutuskan mencari keberadaan putrinya tersebut.
Ternyata, gadis itu didapati bersama dengan terlapor di salah satu rumah di Kecamatan Bunaken. Korban pun langsung diajak meninggalkan rumah itu dan di perjalanan diinterogasi. Akhirnya, gadis itu mengaku sudah beberapa kali disetubuhi lelaki pengangguran tersebut.
Mendengar pengakuan putrinya itu, ibu dari V geram dan langsung membawa anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah itu ke polisi untuk diproses hukum.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi ketika dikonfirmasi membenarkan laporan pencabulan tersebut. "Korban sudah divisum, dan selanjutnya ditangani oleh unit PPA," pungkas Marsidi.
Berdasarkan laporan korban di SPKT Polresta Manado, peristiwa itu terungkap saat V sering terlambat pulang ke rumah seusai mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
Karena korban sering terlambat pulang ke rumahnya di Kecamatan Bunaken, Kota Manado, orangtuanya memutuskan mencari keberadaan putrinya tersebut.
Ternyata, gadis itu didapati bersama dengan terlapor di salah satu rumah di Kecamatan Bunaken. Korban pun langsung diajak meninggalkan rumah itu dan di perjalanan diinterogasi. Akhirnya, gadis itu mengaku sudah beberapa kali disetubuhi lelaki pengangguran tersebut.
Mendengar pengakuan putrinya itu, ibu dari V geram dan langsung membawa anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah itu ke polisi untuk diproses hukum.
Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi ketika dikonfirmasi membenarkan laporan pencabulan tersebut. "Korban sudah divisum, dan selanjutnya ditangani oleh unit PPA," pungkas Marsidi.
(zik)