Hendak Lerai Pertengkaran, Siti Ditikam Preman Kampung
A
A
A
MEDAN - Niat baik untuk memisahkan tetangganya yang sedang bertengkar, Siti Khadijah (36), malah kena tikam di Jalan Seser, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (1/6/2016).
Akibatnya, tangan kanan korban mengalami luka sabetan senjata tajam. Korban pun kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Seituan.
Kepada petugas, Siti Khadijah mengaku awal mula terjadinya peristiwa itu ketika tetangganya bernama Dharmansyah (30), sedang bertengkar dengan orangtuanya, Maimunah (53).
"Aku melihat orangtuaku bertengkar dengan pelaku, tetapi dia (pelaku) tidak terima kulerai sehingga tanganku disabetnya dengan pisau," kata dia.
Menurut Siti, pelaku langsung gelap mata menyabet tangannya. “Aku tak terima orangtuaku dimaki-maki dan dibentak dia (pelaku) makanya aku melerainya. Rupanya aku jadi sasaran," ujarnya.
Dia menuturkan, pertengkaran antara orangtua korban dengan pelaku lantaran pelaku selalu mengendarai motornya dengan ugal-ugalan dan warga sekitar merasa resah.
Apalagi knalpot motor pelaku juga blong sehingga saat pelaku melintas akan terdengar suara bising.
"Knalpot motor pelaku itu blong, makanya kalau dia lewat di depan rumah sangat bising. Makanya orangtuaku marah dan menegurnya agar segera memperbaiki knalpot motornya. Tetapi, pelaku tidak terima dan malah mengajak orangtuaku bertengkar," sebut dia.
Tidak dengan orangtua korban, seluruh warga sekitar lokasi juga sempat ribut, khususnya ibu-ibu. Namun, karena rata-rata yang komplain itu ibu-ibu tidak ada yang berani menegurnya kecuali orangtua korban.
"Hanya orangtuaku yang berani menegurnya, itu pun karena sudah berulang-ulang, sudah begitu dia( pelaku) senang menggeber-geber suara motornya di depan rumah," ungkapnya.
Dia berharap agar Polisi segera menangkap pelaku. Sebab, selain meresahkan warga, pelaku juga dianggap sebagai preman di kampung itu.
"Dia itu preman kampung pak, kalau bisa pak Polisi supaya segera menangkapnya. Kalau tidak, kami akan terus bertengkar dengannya," ucap dia.
Sementara itu, Kapolsek Parcut Seituan, Kompol L Zendrato mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan pengaduan korban dan segera menangkap pelaku. Sebab, premanisme merupakan atensi dari pimpinan Polri.
"Laporannya sudah kita terima, sekarang kita sedang mendalaminya dan akan kita tangkap segera. Tidak ada preman yang kebal hukum, ini instruksi pimpinan," pungkasnya.
Akibatnya, tangan kanan korban mengalami luka sabetan senjata tajam. Korban pun kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Seituan.
Kepada petugas, Siti Khadijah mengaku awal mula terjadinya peristiwa itu ketika tetangganya bernama Dharmansyah (30), sedang bertengkar dengan orangtuanya, Maimunah (53).
"Aku melihat orangtuaku bertengkar dengan pelaku, tetapi dia (pelaku) tidak terima kulerai sehingga tanganku disabetnya dengan pisau," kata dia.
Menurut Siti, pelaku langsung gelap mata menyabet tangannya. “Aku tak terima orangtuaku dimaki-maki dan dibentak dia (pelaku) makanya aku melerainya. Rupanya aku jadi sasaran," ujarnya.
Dia menuturkan, pertengkaran antara orangtua korban dengan pelaku lantaran pelaku selalu mengendarai motornya dengan ugal-ugalan dan warga sekitar merasa resah.
Apalagi knalpot motor pelaku juga blong sehingga saat pelaku melintas akan terdengar suara bising.
"Knalpot motor pelaku itu blong, makanya kalau dia lewat di depan rumah sangat bising. Makanya orangtuaku marah dan menegurnya agar segera memperbaiki knalpot motornya. Tetapi, pelaku tidak terima dan malah mengajak orangtuaku bertengkar," sebut dia.
Tidak dengan orangtua korban, seluruh warga sekitar lokasi juga sempat ribut, khususnya ibu-ibu. Namun, karena rata-rata yang komplain itu ibu-ibu tidak ada yang berani menegurnya kecuali orangtua korban.
"Hanya orangtuaku yang berani menegurnya, itu pun karena sudah berulang-ulang, sudah begitu dia( pelaku) senang menggeber-geber suara motornya di depan rumah," ungkapnya.
Dia berharap agar Polisi segera menangkap pelaku. Sebab, selain meresahkan warga, pelaku juga dianggap sebagai preman di kampung itu.
"Dia itu preman kampung pak, kalau bisa pak Polisi supaya segera menangkapnya. Kalau tidak, kami akan terus bertengkar dengannya," ucap dia.
Sementara itu, Kapolsek Parcut Seituan, Kompol L Zendrato mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan pengaduan korban dan segera menangkap pelaku. Sebab, premanisme merupakan atensi dari pimpinan Polri.
"Laporannya sudah kita terima, sekarang kita sedang mendalaminya dan akan kita tangkap segera. Tidak ada preman yang kebal hukum, ini instruksi pimpinan," pungkasnya.
(nag)