Kebun Binatang Bandung Jangan Bernasib Seperti di Surabaya
A
A
A
BANDUNG - Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) menginginkan Kebun Binatang Bandung berjalan normal. Setelah kematian gajah bernama Yani, PKBSI tidak ingin ada banyak satwa yang harus meregang nyawa seperti di Kebun Binatang Surabaya atau tempat lain.
"Kami menentang hal itu. Lembaga konservasi ini harus jadi tempat hiburan yang layak dan positif serta terjangkau oleh masyarakat. Jangan sampai lembaga konservasi ini berubah fungsi dan dijadikan tempat untuk memperkaya orang kaya," tegas Ketua PKBSI Rahmat Shah di Kebun Binatang Bandung, Senin 23 Mei 2016.
PKBSI memiliki sejumlah catatan setelah meninjau langsung Kebun Binatang Bandung. Selain fasilitas di lokasi, PKBSI juga mengkritisi tidak adanya dokter hewan. Pihak kebun binatang hanya mendatangkan dokter hewan sesuai kebutuhan.
Tapi PKBSI siap memberikan bantuan jika sewaktu-waktu kebun binatang memerlukan bantuan tenaga dokter. Bahkan pengawasan langsung akan dilakukan jika ada satwa yang harus ditangani secara medis.
Sementara untuk perbaikan ke depan, menurutnya tidak menutup kemungkinan jika Kebun Binatang Bandung diambilalih pengelolaannya oleh pemerintah daerah. Hal itu berkaca dari pengelolaan Kebun Binatang Siantar.
"(Kebun Binatang Siantar) asalnya yang terjelekdi Indonesia, sekarang menjadi teladan dan diresmikan oleh Presiden. Padahal lahannya hanya empat hektare lebih, tapi dikunjungi lebih dari 26 ribu orang pada hari libur," jelas Rahmat.
Ia pun berharap Pemkot Bandung membantu agar Kebun Binatang Bandung menjadi lebih baik. Hukuman tidak akan jadi solusi jika dalam saat bersamaan pengelolaan tidak lebih baik. "Seharusnya mereka membantu jika ada tempat seperti ini," tegasnya.
"Kami menentang hal itu. Lembaga konservasi ini harus jadi tempat hiburan yang layak dan positif serta terjangkau oleh masyarakat. Jangan sampai lembaga konservasi ini berubah fungsi dan dijadikan tempat untuk memperkaya orang kaya," tegas Ketua PKBSI Rahmat Shah di Kebun Binatang Bandung, Senin 23 Mei 2016.
PKBSI memiliki sejumlah catatan setelah meninjau langsung Kebun Binatang Bandung. Selain fasilitas di lokasi, PKBSI juga mengkritisi tidak adanya dokter hewan. Pihak kebun binatang hanya mendatangkan dokter hewan sesuai kebutuhan.
Tapi PKBSI siap memberikan bantuan jika sewaktu-waktu kebun binatang memerlukan bantuan tenaga dokter. Bahkan pengawasan langsung akan dilakukan jika ada satwa yang harus ditangani secara medis.
Sementara untuk perbaikan ke depan, menurutnya tidak menutup kemungkinan jika Kebun Binatang Bandung diambilalih pengelolaannya oleh pemerintah daerah. Hal itu berkaca dari pengelolaan Kebun Binatang Siantar.
"(Kebun Binatang Siantar) asalnya yang terjelekdi Indonesia, sekarang menjadi teladan dan diresmikan oleh Presiden. Padahal lahannya hanya empat hektare lebih, tapi dikunjungi lebih dari 26 ribu orang pada hari libur," jelas Rahmat.
Ia pun berharap Pemkot Bandung membantu agar Kebun Binatang Bandung menjadi lebih baik. Hukuman tidak akan jadi solusi jika dalam saat bersamaan pengelolaan tidak lebih baik. "Seharusnya mereka membantu jika ada tempat seperti ini," tegasnya.
(mhd)