Setelah Luncuran Awan Panas Sinabung, Desa-Desa Ini Bagai Kota Mati

Minggu, 22 Mei 2016 - 17:24 WIB
Setelah Luncuran Awan Panas Sinabung, Desa-Desa Ini Bagai Kota Mati
Setelah Luncuran Awan Panas Sinabung, Desa-Desa Ini Bagai Kota Mati
A A A
KARO - Kondisi Desa Gamber pascadisapu terjangan awan panas tampak tak berpenghuni. Terlihat sisa puing–puing rumah warga yang terbakar dan sejumlah motor warga yang ditinggal.

Tebalnya intensitas debu vulkanik juga tampak jelas terasa di seputaran desa tersebut. Sementara itu, pascaerupsi dan luncuran awan panas Gunung Sinabung, sejumlah daerah di Kecamatan Berastagi, Kabanjahe, Naman Teran, Simpang Empat, dan Barus Jahe, diselimuti material debu vulkanik cukup tebal.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Armen Putra mengatakan, hingga kini aktivitas Gunung Api Sinabung Level IV (Status Awas) masih sangat tinggi.

“Dorongan yang besar dari dalam memicu terjadinya jangkauan awan panas yang besar. Maka dari itu kita tidak dapat menebak apakah hari ini tenang, atau besok lusa meningkat lagi, jadi selalu waspada," katanya, Minggu (22/5/2016).

Terlebih, sambungnya, desa–desa tersebut adalah zona yang telah direkomendasikan untuk disterilkan. Jadi tidak ada lagi aktivitas di sini. Mengingat bahwa aktivitas Sinabung masih tinggi, diharapkan tidak ada lagi korban berikutnya.

"Sejak Sabtu 21 Mei 2016, pukul 06.00–00.00 WIB, telah terjadi serangkaian erupsi yang disertai luncuran awan panas Gunung Sinabung. Jangkauan awan panas teramati dengan jarak luncur 4.000 meter (m) hingga 4.500 meter ke arah barat, dan tinggi kolom erupsi mencapai 3.000 meter," terangnya.

Adapun rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG ialah masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak.

Masyarakat dalam jarak tujuh km untuk sektor selatan-tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara–timur laut Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," ungkapnya.

Sedangkan untuk warga yang daerahnya menjadi tempat pendaratan debu diimbau agar mengenakan masker bila hendak keluar rumah, menutup sumber–sumber air bersih, dan senantiasa membersihkan pekarangan sekitar yang terpapar debu vulkanik.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6572 seconds (0.1#10.140)