Keluarga Terduga Teroris Kelompok Santoso Minta Jenazah Aco Segera Diserahkan

Kamis, 19 Mei 2016 - 18:41 WIB
Keluarga Terduga Teroris...
Keluarga Terduga Teroris Kelompok Santoso Minta Jenazah Aco Segera Diserahkan
A A A
PALU - Siti Masyita istri dari terduga teroris anggota kelompok Santoso Firman alias Aco alias Ikrima yang ditembak Satgas Tinombala minta jenazah suaminya segera diserahkan ke pihak keluarga. Karena jenazah Aco akan segera dimakamkan oleh keluarga di kampung halamannya di Malino, Kecamatan Soyo Jaya, Kabupaten Morowali Utara.

Siti mengaku kalau jenazah yang diperlihatkan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng adalah benar suaminya. Siti Masyita didampingi oleh pamannya dan dua anak laki lakinya mendatangi RS Bhayangkara.

Siti mengatakan, kalau dirinya datang ke Palu untuk menjemput jenazah tersebut dan akan memakamkan suaminya di kampung halaman karena keluarganya telah menunggu di sana. Namun, kata dia, hingga malam ini pihak Polda Sulteng belum juga memberikan jenazah Aco kepada keluarga.

Selain itu Andi Akbar dari tim pengacara muslim Sulteng menduga ada upaya untuk memperlambat proses penyerahan jenazah kepada pihak keluarga.

Alasan yang diperoleh dari pihak Polda Sulteng bahwa istri dari Aco tersebut belum dapat memberikan keterangan otentik seperti buku nikahnya. Padahal menurut Andi Akbar, buku nikah terduga sudah disita oleh kepolisian ketika melakukan pemeriksaan di rumah mereka beberapa waktu yang lalu.

Pihak keluarga dan Tim Pembela Muslim tetap berupaya untuk melakukan negosiasi dengan pihak Polda Sulteng untuk segera mengambil jenazah Firman secepatnya.

Karena sejak kontak tembak yang terjadi pada tanggal 15 Mei yang lalu hingga hari ini telah memasuki hari yang ke empat sehingga mereka akan segera memakamkan jenazah tersebut.

Sebelumnya kedua terduga teroris kelompok Santoso ini tewas di daerah Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah setelah baku tembak dengan anggota Marinir dari Satgas Tinombala.

Usai baku tembak di lokasi kejadian ditemukan berbagai barang bukti seperti bom lontong dan logistik serta handphone. Jenazah baru tiba di Palu pada Rabu 18 Mei 2016 karena proses evakuasi yang terhambat sulitnya medan dan cuaca yang kurang mendukung.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1279 seconds (0.1#10.140)