Kebun Binatang Akui Matinya Gajah Yani karena Kelalaian
A
A
A
BANDUNG - Pihak pengelola Kebun Binatang Bandung mengakui ada kelalaian dalam merawat gajah bernama Yani. Alhasil, gajah berumur 40 tahun itu meregang nyawa setelah tidak tertangani dengan baik saat sakit.
"Saya tidak mengatakan (kami) tertutup, hanya kalau disebut lalai, kita akui kita lalai lah," kata Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo, Jumat (13/5/2016).
Kelalaian itu dikarenakan pihaknya tidak melapor pada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat dan pihak terkait lainnya. Tapi dia beralasan tidak melapor karena sibuk mengurus Yani.
"Ya kita juga boro-boro lapor, karena ada yang sakit, jadi lupa (melapor) karena fokus mengobati," ungkapnya.
Hal itu pun jadi pembelajaran berarti ke depan. Sehingga hal serupa diharapkan tidak terjadi lagi dan pengelolaan di sana akan jauh lebih baik.
Seperti diberitakan, gajah Yani mati pada Rabu 11 Mei 2016 sekira pukul 18.36 WIB. Sebelum mati, Yani sudah tidak bisa berdiri sejak 3 Mei. Yani bahkan diperkirakan sakit sejak Maret lalu. Tapi karena tidak mendapatkan penanganan dengan baik, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya mati.
Adapun penyebab kematian Yani karena penyakit apa belum diketahui hingga kini. Hasil pasti baru akan diketahui sekira tiga bulan ke depan karena tim dokter dari BKSDA Jawa Barat memerlukan penelitian lebih lanjut.
Yani sendiri merupakan gajah legendaris di sana karena sudah ada sejak 1989. Yani merupakan salah satu hewan favorit pengunjung dari tahun ke tahun.
"Saya tidak mengatakan (kami) tertutup, hanya kalau disebut lalai, kita akui kita lalai lah," kata Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo, Jumat (13/5/2016).
Kelalaian itu dikarenakan pihaknya tidak melapor pada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat dan pihak terkait lainnya. Tapi dia beralasan tidak melapor karena sibuk mengurus Yani.
"Ya kita juga boro-boro lapor, karena ada yang sakit, jadi lupa (melapor) karena fokus mengobati," ungkapnya.
Hal itu pun jadi pembelajaran berarti ke depan. Sehingga hal serupa diharapkan tidak terjadi lagi dan pengelolaan di sana akan jauh lebih baik.
Seperti diberitakan, gajah Yani mati pada Rabu 11 Mei 2016 sekira pukul 18.36 WIB. Sebelum mati, Yani sudah tidak bisa berdiri sejak 3 Mei. Yani bahkan diperkirakan sakit sejak Maret lalu. Tapi karena tidak mendapatkan penanganan dengan baik, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya mati.
Adapun penyebab kematian Yani karena penyakit apa belum diketahui hingga kini. Hasil pasti baru akan diketahui sekira tiga bulan ke depan karena tim dokter dari BKSDA Jawa Barat memerlukan penelitian lebih lanjut.
Yani sendiri merupakan gajah legendaris di sana karena sudah ada sejak 1989. Yani merupakan salah satu hewan favorit pengunjung dari tahun ke tahun.
(sms)