Wenny Artha Lugina, Melakukan Riset untuk Menulis Cerita Fiksi

Selasa, 10 Mei 2016 - 22:31 WIB
Wenny Artha Lugina,...
Wenny Artha Lugina, Melakukan Riset untuk Menulis Cerita Fiksi
A A A
SERANG - Cerita mengenai skandal politik di Indonesia ternyata sangat menarik untuk ditulis dalam sebuah novel. Hal itulah yang dilakukan oleh penulis Wenny Artha Lugina dalam karya terbarunya Revival: Konspirasi Dua Sisi.

Menurut wanita kelahiran 1987 itu, Revival merupakan seri kedua dari novel fiksi The Blackside. Pada seri kedua ini, tokoh utama Farrah kembali ke Tanah Air untuk menyingkap konspirasi yang membuat keluarganya hancur berantakan.

Ibu satu orang anak itu diterjang berbagai kemelut hidup dari pengkhianatan hingga menderita penyakit mematikan.

Dalam novel tersebut, dirinya juga menceritakan tentang perselingkuhan dan kehausan akan harta dan takhta, serta kekuasaan yang menjadi cerita horor yang menyeramkan, namun membuat pembaca menjadi terkesima.

"Jika pada seri pertama mengungkap kisah sisi negatif, pada Revival ini lebih menceritakan pada kebangkitan atau latar belakang seseorang dalam melakukan kejahatan dalam dunia politik," ujarnya, Senin (10/5/2015).

Menurut Wenny, novel tersebut merupakan sepenuhnya cerita fiksi yang berdasarkan riset. Hal itu karena dalam novel tersebut menyebut beberapa institusi negara, KPK, kepolisian, dan beberapa anggota DPR.

Uniknya, kisah yang ditulisnya itu satu per satu latar belakang kisah politik tersebut menjadi kenyataan di masa sekarang.

"Saya juga enggak menyangka kisahnya menjadi sebuah di masa sekarang. Semuanya hampir sama, di mana ada pejabat yang selingkuh," tambahnya.

Wenny optimistis, novel fiksi keduanya itu akan diterima masyarakat Indonesia, seperti kesuksesan yang diraih pada novel sebelumnya yang telah terjual sebanyak 5.000 copi dan kini tengah di cetak ulang.

Bahkan, dia berencana untuk membuat kisah tersebut sebagai trilogi. Dalam peluncuran novel itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti tampak hadir.

Menurutnya, pembaca bisa terbawa ke alam tentang kehidupan pembaca berita di televisi hingga anggota DPR dan KPK. "Itu menarik. Namanya juga novel ya. Apa saja bisa ditulis," terangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6873 seconds (0.1#10.140)