Presiden Jokowi Akan Tinjau Pembangunan Jalan Trans Papua
A
A
A
JAYAPURA - Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Papua pada Agustus 2016 mendatang untuk meninjau langsung pembangunan Jalan Trans Papua yang sedang dikerjakan aparat TNI.
Karenanya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turun langsung meninjau pembangunan Jalan Trans Papua yang dikerjakan oleh anggota Zeni TNI AD. Jalan sepanjang 278,6 kilometer (Km) tersebut menghubungkan tiga kabupaten yaitu Wamena, Nduga dan Asmat.
Panglima TNI bersama rombongan harus menerobos medan yang masih berbatu batu dan dipenuhi lumpur di Jalan Trans Papua tersebut dengan menggunakan motor trail.
Menurut Gatot, pembangunan jalan ini sesuai dengan visi dan misi dalam nawacitanya Presiden Jokowi dalam membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Karenanya berdasarkan instruksi Presiden, TNI langsung turun tangan membantu membuka lahan untuk jalan tersebut.
Berdasarkan data dari Kodam XVII/Cenderawasih jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati hutan, gunung, rawa dan 40 sungai. Di mana sebelum dibangun ada 32 sungai yang belum memiliki jembatan dan delapan mempunyai jembatan kayu.
Untuk Pembangunannya TNI AD juga bekerja sama dengan Balai Jalan Wilayah X Papua dan Papua Barat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proyek jalan yang sempat terhenti dan baru dikerjakan pada 2013 lalu memerlukan anggaran pertahunnya Rp12 triliun berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum.
Jalan Trans Papua yang dibangun TNI saat ini masih berupa jalan yang sangat kasar bahkan rute yang dilalui Panglima TNI beserta rombongan hanya ada satu jembatan beton dari Kenyam sampai Mamugu. Di kanan dan kiri jalan masih berupa hutan lebat, di mana banyak lubang menganga yang terisi air serta berlumpur.
Saat tiba di ujung timbunan batas batu menuju Mumugu 1 Gatot Nurmantyo menegaskan, proyek pembangunan jalan dari Mamugu hingga Kenyam ini ditargetkan selesai pada Juni 2016 mendatang dan diteruskan hingga Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Rencananya jika selesai akan disusuri Presiden pada bulan Agustus 2016 mendatang melalui jalur darat. Pembangunan Jalan Trans Papua ini dari batas Batu (Nduga) menuju Momugu (Asmat) melewati kawasan terparah dalam pembangunannya lantaran medannya merupakan rawa-rawa, sehingga harus ditimbun berulang kali.
Hingga saat ini kurang lebih masih tersisa 11 km lagi untuk mencapai Mamugu, Kabupaten Asmat kemudian di Mamugu juga sudah dibangun pelabuhan. Sehingga nantinya presiden dari Mamugu bisa sampai di Kenyam ibu kota Kabupaten Nduga.
Karenanya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turun langsung meninjau pembangunan Jalan Trans Papua yang dikerjakan oleh anggota Zeni TNI AD. Jalan sepanjang 278,6 kilometer (Km) tersebut menghubungkan tiga kabupaten yaitu Wamena, Nduga dan Asmat.
Panglima TNI bersama rombongan harus menerobos medan yang masih berbatu batu dan dipenuhi lumpur di Jalan Trans Papua tersebut dengan menggunakan motor trail.
Menurut Gatot, pembangunan jalan ini sesuai dengan visi dan misi dalam nawacitanya Presiden Jokowi dalam membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Karenanya berdasarkan instruksi Presiden, TNI langsung turun tangan membantu membuka lahan untuk jalan tersebut.
Berdasarkan data dari Kodam XVII/Cenderawasih jalan sepanjang 278,6 Km ini melewati hutan, gunung, rawa dan 40 sungai. Di mana sebelum dibangun ada 32 sungai yang belum memiliki jembatan dan delapan mempunyai jembatan kayu.
Untuk Pembangunannya TNI AD juga bekerja sama dengan Balai Jalan Wilayah X Papua dan Papua Barat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Proyek jalan yang sempat terhenti dan baru dikerjakan pada 2013 lalu memerlukan anggaran pertahunnya Rp12 triliun berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum.
Jalan Trans Papua yang dibangun TNI saat ini masih berupa jalan yang sangat kasar bahkan rute yang dilalui Panglima TNI beserta rombongan hanya ada satu jembatan beton dari Kenyam sampai Mamugu. Di kanan dan kiri jalan masih berupa hutan lebat, di mana banyak lubang menganga yang terisi air serta berlumpur.
Saat tiba di ujung timbunan batas batu menuju Mumugu 1 Gatot Nurmantyo menegaskan, proyek pembangunan jalan dari Mamugu hingga Kenyam ini ditargetkan selesai pada Juni 2016 mendatang dan diteruskan hingga Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Rencananya jika selesai akan disusuri Presiden pada bulan Agustus 2016 mendatang melalui jalur darat. Pembangunan Jalan Trans Papua ini dari batas Batu (Nduga) menuju Momugu (Asmat) melewati kawasan terparah dalam pembangunannya lantaran medannya merupakan rawa-rawa, sehingga harus ditimbun berulang kali.
Hingga saat ini kurang lebih masih tersisa 11 km lagi untuk mencapai Mamugu, Kabupaten Asmat kemudian di Mamugu juga sudah dibangun pelabuhan. Sehingga nantinya presiden dari Mamugu bisa sampai di Kenyam ibu kota Kabupaten Nduga.
(sms)