Ingin Balas Dendam ke Istri, Tahanan Kasus KDRT Kabur
A
A
A
SAMARINDA - Seorang tahanan Mapolsekta Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Abdi Sofian, kabur, Rabu (20/4/2016) sore. Pelaku kabur dengan menjebol plafon kamar mandi yang tidak terpasang teralis.
Abdi Sofian terjerat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Abdi dilaporkan istrinya karena sering memukul. Sebelum dilaporkan, Abdi bahkan menikam istrinya hingga mengalami luka sedalam empat sentimeter.
"Pelaku adalah tersangka kasus KDRT yang dilaporkan istrinya sendiri. Pelaku kabur dengan menjebol plafon kamar mandi," kata Wakapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto.
Sementara itu, istri pelaku langsung diamankan pihak kepolisian karena mendapat ancaman. Nadia, istri pelaku, mengaku sempat dihubungi lewat telepon oleh pelaku.
"Saya akan kabur dari sini untuk balas dendam ke kamu," kata Nadia menirukan ucapan suaminya.
Mimik ketakutan memang terlihat di wajah Nadia. Beberapa polisi berupaya menenangkannya dengan menyebut Nadia sedang dalam pengawasan kepolisian. Polisi akan terus menjaga Nadia sampai pelaku berhasil ditangkap.
"Sebelum bebas kan dia SMS saya, mengancam saya. Mungkin waktu itu sedang merencanakan untuk kabur. Setelah keluar dia nelepon saya lagi," tambah Nadia.
Berdasarkan informasi yang didapat, ruang tahanan di Mapolsekta Samarinda Ulu tak dilengkapi kamar mandi. Kamar mandi berada di depan ruang tahanan yang tidak memiliki teralis pada bagian plafon.
Abdi Sofian terjerat kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Abdi dilaporkan istrinya karena sering memukul. Sebelum dilaporkan, Abdi bahkan menikam istrinya hingga mengalami luka sedalam empat sentimeter.
"Pelaku adalah tersangka kasus KDRT yang dilaporkan istrinya sendiri. Pelaku kabur dengan menjebol plafon kamar mandi," kata Wakapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto.
Sementara itu, istri pelaku langsung diamankan pihak kepolisian karena mendapat ancaman. Nadia, istri pelaku, mengaku sempat dihubungi lewat telepon oleh pelaku.
"Saya akan kabur dari sini untuk balas dendam ke kamu," kata Nadia menirukan ucapan suaminya.
Mimik ketakutan memang terlihat di wajah Nadia. Beberapa polisi berupaya menenangkannya dengan menyebut Nadia sedang dalam pengawasan kepolisian. Polisi akan terus menjaga Nadia sampai pelaku berhasil ditangkap.
"Sebelum bebas kan dia SMS saya, mengancam saya. Mungkin waktu itu sedang merencanakan untuk kabur. Setelah keluar dia nelepon saya lagi," tambah Nadia.
Berdasarkan informasi yang didapat, ruang tahanan di Mapolsekta Samarinda Ulu tak dilengkapi kamar mandi. Kamar mandi berada di depan ruang tahanan yang tidak memiliki teralis pada bagian plafon.
(zik)