Massa Adat Pro Permaisuri Boki Nita Sempat Duduki Keraton Ternate
A
A
A
TERNATE - Massa adat pendukung Permaisuri Boki Nita Budi Susanti, Selasa siang (19/4/2016) sempat menduduki Kedaton Kesultanan Ternate. Dengan menggunakan pakaian adat dan melengkapi diri dengan senjata tajam sejak pagi massa pendukung Boki Nita Budi Susanti mendatangi Kedaton dan berniat mendudukinya untuk mengambil alih kepengurusan.
Aksi ini memancing kemarahan massa adat pendukung anak almarhum Sultan Ternate Mudaffar Syah sehingga mereka mengusir massa adat pro Boki Nita keluar Kedaton. Akibatnya Kota Ternate sempat memanas karena kedua kubu nyaris saling baku serang.
Beruntung kondisi ini segera dapat diredam oleh pihak kepolisian dari Polres Ternate dan Polda Maluku Utara.
Meski demikian hingga beberapa jam lamanya massa adat pendukung Boki Nita tidak juga beranjak dari area kedaton. Kondisi ini semakin membuat emosi pendukung anak almarhum Sultan Ternate sehingga sejumlah orang terlihat mengamuk dan menuding-nuding dan menantang duel massa adat pro Boki Nita.
Menurut putri dari almarhum Sultan Ternate Widyawati Mudaffar Syah, Boki Nita sudah tidak berhak menjadi permaisuri sebab menurutnya Boki Nita telah melakukan pernikahan siri dengan salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PAN bernama Viva Yoga Mauladi dan telah memiliki seorang anak perempuan.
Dia juga tidak mengakui kedua putra kembar Boki Nita sebab menurutnya kedua putra kembar tersebut bukanlah darah daging almarhum Sultan Ternate Mudaffar Syah yang dibuktikan dari tes DNA. Sehingga penobatan sebagai Kolano Modoru gugur dengan sendirinya.
Setelah dilakukan pendekatan oleh Wakapolda Maluku Utara Kombes Pol Jhoni Latupeirisa kedua kubu akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Untuk mencegah gesekan antara keduanya pihak kepolisian menyediakan bus dan truk untuk mengangkut massa adat pendukung Boki Nita keluar dari area Kedaton
Aksi ini memancing kemarahan massa adat pendukung anak almarhum Sultan Ternate Mudaffar Syah sehingga mereka mengusir massa adat pro Boki Nita keluar Kedaton. Akibatnya Kota Ternate sempat memanas karena kedua kubu nyaris saling baku serang.
Beruntung kondisi ini segera dapat diredam oleh pihak kepolisian dari Polres Ternate dan Polda Maluku Utara.
Meski demikian hingga beberapa jam lamanya massa adat pendukung Boki Nita tidak juga beranjak dari area kedaton. Kondisi ini semakin membuat emosi pendukung anak almarhum Sultan Ternate sehingga sejumlah orang terlihat mengamuk dan menuding-nuding dan menantang duel massa adat pro Boki Nita.
Menurut putri dari almarhum Sultan Ternate Widyawati Mudaffar Syah, Boki Nita sudah tidak berhak menjadi permaisuri sebab menurutnya Boki Nita telah melakukan pernikahan siri dengan salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PAN bernama Viva Yoga Mauladi dan telah memiliki seorang anak perempuan.
Dia juga tidak mengakui kedua putra kembar Boki Nita sebab menurutnya kedua putra kembar tersebut bukanlah darah daging almarhum Sultan Ternate Mudaffar Syah yang dibuktikan dari tes DNA. Sehingga penobatan sebagai Kolano Modoru gugur dengan sendirinya.
Setelah dilakukan pendekatan oleh Wakapolda Maluku Utara Kombes Pol Jhoni Latupeirisa kedua kubu akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Untuk mencegah gesekan antara keduanya pihak kepolisian menyediakan bus dan truk untuk mengangkut massa adat pendukung Boki Nita keluar dari area Kedaton
(sms)