Seminggu Diperbaiki, Jembatan Gantung Cikaum Kembali Putus
A
A
A
SUBANG - Jembatan gantung sepanjang 75 meter dengan lebar dua meter, yang menghubungkan Kecamatan Cikaum dan Pagaden Barat, Subang, kembali putus dihantam luapan air Sungai Ciasem, setelah seminggu sebelumnya sempat diperbaiki.
Akibat, akses lalu lintas warga dari beberapa kecamatan di wilayah Subang Tengah, terganggu.
"Sebelumnya, seminggu lalu, jembatan ini sudah selesai diperbaiki darurat oleh warga, setelah putus dihantam luapan air. Tapi tadi malam, jembatan ini putus lagi, karena air sungainya meluap," ujar tokoh warga Kecamatan Cikaum, Oing Abdurohim, Rabu (29/3/2016).
Pihaknya berharap, Pemkab membangun permanen jembatan yang selama ini berbahan baku anyaman bambu dan papan kayu tersebut, agar konstruksinya kuat menahan hantaman gelombang air.
"Keberadaan jembatan ini, penting untuk memudahkan dan mempersingkat jarak tempuh warga, saat menjalankan kegiatannya, terutama anak-anak sekolah, pedagang dan buruh pabrik," papar Oing.
Warga lainnya, Kosidin, menyebut, pascaputus dihantam gelombang air awal Maret lalu, jembatan ini sempat diperbaiki oleh pengelola jembatan, dibantu warga setempat, dengan anggaran hasil sumbangan dari para pengguna jembatan, sebesar Rp25 juta.
"Dana segitu memang tak memadai untuk memerbaiki jembatan, makanya ketika dilanda luapan air, jembatan itu putus lagi,"timpalnya.
Kepala Desa Cikaum Timur Dedeh Sukaesih, menambahkan, telah mengusulkan agar jembatan-jembatan itu diganti dengan jembatan permanen. Sehingga, daya tahan dan kapasitasnya lebih memadai.
"Khusus untuk jembatan gantung yang menghubungkan Cikaum Hilir dengan Pagaden Barat, kami mengusulkannya agar dibangun permanen. Sebab, jembatan ini merupakan jalur alternatif yang paling ramai digunakan masyarakat," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Subang Besta Besuki mengaku, sudah menyiapkan anggaran Rp1 miliar untuk membangun kembali tiga jembatan gantung di Kecamatan Cikaum, yang terputus dihantam luapan air Sungai Ciasem.
"Tiga jembatan itu akan kembali dibangun dengan konstruksi lebih kuat. Anggaran sudah disiapkan sekitar Rp1 miliar, ditargetkan tuntas pembangunannya tahun ini," pungkasnya.
Akibat, akses lalu lintas warga dari beberapa kecamatan di wilayah Subang Tengah, terganggu.
"Sebelumnya, seminggu lalu, jembatan ini sudah selesai diperbaiki darurat oleh warga, setelah putus dihantam luapan air. Tapi tadi malam, jembatan ini putus lagi, karena air sungainya meluap," ujar tokoh warga Kecamatan Cikaum, Oing Abdurohim, Rabu (29/3/2016).
Pihaknya berharap, Pemkab membangun permanen jembatan yang selama ini berbahan baku anyaman bambu dan papan kayu tersebut, agar konstruksinya kuat menahan hantaman gelombang air.
"Keberadaan jembatan ini, penting untuk memudahkan dan mempersingkat jarak tempuh warga, saat menjalankan kegiatannya, terutama anak-anak sekolah, pedagang dan buruh pabrik," papar Oing.
Warga lainnya, Kosidin, menyebut, pascaputus dihantam gelombang air awal Maret lalu, jembatan ini sempat diperbaiki oleh pengelola jembatan, dibantu warga setempat, dengan anggaran hasil sumbangan dari para pengguna jembatan, sebesar Rp25 juta.
"Dana segitu memang tak memadai untuk memerbaiki jembatan, makanya ketika dilanda luapan air, jembatan itu putus lagi,"timpalnya.
Kepala Desa Cikaum Timur Dedeh Sukaesih, menambahkan, telah mengusulkan agar jembatan-jembatan itu diganti dengan jembatan permanen. Sehingga, daya tahan dan kapasitasnya lebih memadai.
"Khusus untuk jembatan gantung yang menghubungkan Cikaum Hilir dengan Pagaden Barat, kami mengusulkannya agar dibangun permanen. Sebab, jembatan ini merupakan jalur alternatif yang paling ramai digunakan masyarakat," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Subang Besta Besuki mengaku, sudah menyiapkan anggaran Rp1 miliar untuk membangun kembali tiga jembatan gantung di Kecamatan Cikaum, yang terputus dihantam luapan air Sungai Ciasem.
"Tiga jembatan itu akan kembali dibangun dengan konstruksi lebih kuat. Anggaran sudah disiapkan sekitar Rp1 miliar, ditargetkan tuntas pembangunannya tahun ini," pungkasnya.
(nag)