Status Waspada Serangan Leptospirosis di Sampang Diperpanjang
A
A
A
SAMPANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang, Jawa Timur memperpanjang status waspada serangan leptospirosis di wilayah tersebut, setelah penyakit itu kembali merenggut korban jiwa.
Dengan demikian, 14 puskesmas di Sampang tetap siaga menghadapi serangan leptospirosis. Bahkan seluruh tenaga medis diminta agar segera melapor jika ada pasien yang mengidap gejala leptospirosis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Firman Pria Abadi mengungkapkan, sebelumnya dia menyatakan leptospirosis sampai 18 Maret karena sesuai perhitungan masa inkubasi leptospirosis lima hingga tujuh hari.
"Tetapi saya ralat dan diperpanjang karena kami mendapat informasi ada yang meninggal lagi pada Kamis malam," terang Firman, Sabtu (19/3/2016).
Status waspada leptospirosis tersebut diperpanjang hingga 15 hari ke depan. Hingga saat ini, pasien leptospirosis di Kabupaten Sampang sebanyak enam orang dengan korban meninggal tiga orang.
Sementara, puskesmas dengan penyumbang pasien leptospirosis terbanyak di Kabupaten Sampang yakni Puskesmas Banyuanyar, dengan jumlah pasien sebanyak empat orang dan yang meninggal sebanyak satu orang.
Menurut Kepala Puskesmas Banyuanyar dr Indah Nur Susanti, pihaknya terus berupaya menekan angka leptospirosis di wilayahnya dengan melakukan sosialisasi melalui brosur dan pengeras suara.
"Kita menyebarkan brosur untuk mewaspadai gejala leptospirosis, agar mereka tidak terlambat ke rumah sakit karena itu akan menyulitkan."
Dengan demikian, 14 puskesmas di Sampang tetap siaga menghadapi serangan leptospirosis. Bahkan seluruh tenaga medis diminta agar segera melapor jika ada pasien yang mengidap gejala leptospirosis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Firman Pria Abadi mengungkapkan, sebelumnya dia menyatakan leptospirosis sampai 18 Maret karena sesuai perhitungan masa inkubasi leptospirosis lima hingga tujuh hari.
"Tetapi saya ralat dan diperpanjang karena kami mendapat informasi ada yang meninggal lagi pada Kamis malam," terang Firman, Sabtu (19/3/2016).
Status waspada leptospirosis tersebut diperpanjang hingga 15 hari ke depan. Hingga saat ini, pasien leptospirosis di Kabupaten Sampang sebanyak enam orang dengan korban meninggal tiga orang.
Sementara, puskesmas dengan penyumbang pasien leptospirosis terbanyak di Kabupaten Sampang yakni Puskesmas Banyuanyar, dengan jumlah pasien sebanyak empat orang dan yang meninggal sebanyak satu orang.
Menurut Kepala Puskesmas Banyuanyar dr Indah Nur Susanti, pihaknya terus berupaya menekan angka leptospirosis di wilayahnya dengan melakukan sosialisasi melalui brosur dan pengeras suara.
"Kita menyebarkan brosur untuk mewaspadai gejala leptospirosis, agar mereka tidak terlambat ke rumah sakit karena itu akan menyulitkan."
(zik)