Dua Hari Menghilang, Nenek Juhaeda Diduga Hanyut
A
A
A
WATAMPONE - Nenek Juhaeda (58), warga Matajang Desa Bulu Ulaweng, kecamatan Patimpeng menghilang dan duga hanyut di Sungai sejak Kamis 10 Maret 2016.
hal tersebut diketahui setelah hingga Jumat, (11/3/2016) pagi kemarin yang bersangkutan belum pulang di rumahnya.
Camat Patimpeng, Abdul Rasyid mengatakan korban diduga hanyut di sungai saat hendak ke kebunnya yang terletak di Bukit Matajang. Sekira pukul 17.00 Wita, korban menuju kebunnya sementara rumah dan lokasi kebun tersebut dipisahkan beberapa aliran sungai.
"Anak korban yang menyampaikan bahwa ibunya belum pulang dari kebun, padahal dari Kamis kemarin berangkat ke kebun, saat ditelusuri perjalanan dari rumah hingga ke kebunnya, korban juga belum ditemukan, kuat dugaan yang bersangkutan hanyut terbawa arus sungai," tukas Rasyid.
Dia mengatakan ada tiga sungai yang harus dilalui korban saat berangkat ke kebunnya, lalu ada warga di sana yang mengatakan sungai yang ke dua airnya sedang meluap kemarin, selain itu beberapa barang yang dibawa korban ditemukan di tepi sungai yang ke dua, dan ada juga barangnya yang ditemukan hanyut di hilir sungai yang berjarak dua kilometer dari yang pertama, hal tersebut yang menguatkan jika korban terseret arus sungai.
Dia mengatakan, saat ini warga dari desa setempat sementara melakukan pencarian dengan menelusuri aliran sungai tersebut, namun hingga saat ini usaha tersebut belum menuai hasil, selain itu Rasyid mengungkapkan pihaknya juga telah menghubungi Basarnas Bone untuk membantu melakukan pencarian.
Komandan Tim Basarnas Bone, Andi Sultan mengatakan telah menerima laporan tersebut, dan Tim Sar Bone sementara menuju lokasi musibah untuk melakukan pencarian terhadap korban.
"Tim kami melakukan pencarian dengan menelusuri sungai, ada 9 personil dan dua perahu karet yang dibawa dari Bone untuk mencari korban," ujar Sultan saat dikonfirmasi via telepon.
hal tersebut diketahui setelah hingga Jumat, (11/3/2016) pagi kemarin yang bersangkutan belum pulang di rumahnya.
Camat Patimpeng, Abdul Rasyid mengatakan korban diduga hanyut di sungai saat hendak ke kebunnya yang terletak di Bukit Matajang. Sekira pukul 17.00 Wita, korban menuju kebunnya sementara rumah dan lokasi kebun tersebut dipisahkan beberapa aliran sungai.
"Anak korban yang menyampaikan bahwa ibunya belum pulang dari kebun, padahal dari Kamis kemarin berangkat ke kebun, saat ditelusuri perjalanan dari rumah hingga ke kebunnya, korban juga belum ditemukan, kuat dugaan yang bersangkutan hanyut terbawa arus sungai," tukas Rasyid.
Dia mengatakan ada tiga sungai yang harus dilalui korban saat berangkat ke kebunnya, lalu ada warga di sana yang mengatakan sungai yang ke dua airnya sedang meluap kemarin, selain itu beberapa barang yang dibawa korban ditemukan di tepi sungai yang ke dua, dan ada juga barangnya yang ditemukan hanyut di hilir sungai yang berjarak dua kilometer dari yang pertama, hal tersebut yang menguatkan jika korban terseret arus sungai.
Dia mengatakan, saat ini warga dari desa setempat sementara melakukan pencarian dengan menelusuri aliran sungai tersebut, namun hingga saat ini usaha tersebut belum menuai hasil, selain itu Rasyid mengungkapkan pihaknya juga telah menghubungi Basarnas Bone untuk membantu melakukan pencarian.
Komandan Tim Basarnas Bone, Andi Sultan mengatakan telah menerima laporan tersebut, dan Tim Sar Bone sementara menuju lokasi musibah untuk melakukan pencarian terhadap korban.
"Tim kami melakukan pencarian dengan menelusuri sungai, ada 9 personil dan dua perahu karet yang dibawa dari Bone untuk mencari korban," ujar Sultan saat dikonfirmasi via telepon.
(nag)