44 Gay di Sukabumi Terinfeksi Virus HIV/AIDS
A
A
A
SUKABUMI - Sebanyak 44 pencinta sesama jenis lelaki atau gay di Kabupaten Sukabumi positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Jumlah tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi selama 2014 dan 2015.
Wakil Supervisor Pengendalian Penyakit HIV/AIDS dan Inveksi Seksual Menular Dinkes Kabupaten Sukabumi Didi Sukmadi mengatakan, selama 2015 dari 107 penderita HIV/AIDS yang ditemukan, 22 orang diantarannya gay.
Jumlah yang sama juga ditemukan pada 2014 dari 136 temuan penderita HIV/AIDS. "Temuan saat ini sih masih sedikit, namun cukup besar jika dibandingkan wanita pekerja seksual yang hanya berjumlah 19 orang," ujarnya kepada Sindonews, Selasa (8/3/2016)
Didi mengatakan, gay yang menderita HIV/AIDS masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah gay di Kabupaten Sukabumi yang mencapai sekitar 2.000 orang.
Namun menurutnya hal tersebut menjadi suata kewajaran. Pasalnya tidak semua gay sudah melakukan voluntary counseling test (VCT). Sebab untuk melakukan hal tersebut harus dengan sukarela.
"Mungkin saja, dari hanya sebagian orang gay yang melakukan VCT, sehingga hanya sedikit gay yang mengidap HIV/AIDS," ucapnya.
Akan tetapi, lanjut Didi, ada kemungkinan jumlah gay penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi bertambah. Sebab dari awal tahun sudah mulai banyak laporan terkait penemuan baru penderita HIV/AIDS.
"Laporan sudah ada, namun belum kami masukan ke data, sebab rekap data setiap tiga bulan sekali," timpalnya.
Apalagi lanjut Didi, gay itu resiko terkena HIV/AIDS sangat tinggi dibandingkan perilaku seksual lainnya.
Sebab, bersetubuh melalui anal (dubur) lebih beresiko luka. Pasalnya tidak ada pelumas alami saat berhubungan dengan anal. Sehingga luka tersebutlah yang memungkinkan virus HIV/AIDS masuk.
"Proses pesenggamaan yang dilakuan ke anal, membuat gay lebih beresiko tinggi dibandingkan dengan hubungan seksual lainnya," bebernya.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman menambahkan untuk jumlah hasil temuan Dinkes, nantinya akan disesuaikan dengan jumlah temuan LSM dan Lensa.
Sehingga dapat ditemukan data real penderita HIV/AIDS termasuk gay di Kabupaten Sukabumi.
Apalagi Dinkes itu datanya dari Puskesmas.
"Rencananya pertengahan Maret kami akan rapat koordinasi untuk memastikan jumlah pasti temuan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi. Mudah-mudahan akhir Maret sudah bisa diketahui," pungkasnya.
Wakil Supervisor Pengendalian Penyakit HIV/AIDS dan Inveksi Seksual Menular Dinkes Kabupaten Sukabumi Didi Sukmadi mengatakan, selama 2015 dari 107 penderita HIV/AIDS yang ditemukan, 22 orang diantarannya gay.
Jumlah yang sama juga ditemukan pada 2014 dari 136 temuan penderita HIV/AIDS. "Temuan saat ini sih masih sedikit, namun cukup besar jika dibandingkan wanita pekerja seksual yang hanya berjumlah 19 orang," ujarnya kepada Sindonews, Selasa (8/3/2016)
Didi mengatakan, gay yang menderita HIV/AIDS masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah gay di Kabupaten Sukabumi yang mencapai sekitar 2.000 orang.
Namun menurutnya hal tersebut menjadi suata kewajaran. Pasalnya tidak semua gay sudah melakukan voluntary counseling test (VCT). Sebab untuk melakukan hal tersebut harus dengan sukarela.
"Mungkin saja, dari hanya sebagian orang gay yang melakukan VCT, sehingga hanya sedikit gay yang mengidap HIV/AIDS," ucapnya.
Akan tetapi, lanjut Didi, ada kemungkinan jumlah gay penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi bertambah. Sebab dari awal tahun sudah mulai banyak laporan terkait penemuan baru penderita HIV/AIDS.
"Laporan sudah ada, namun belum kami masukan ke data, sebab rekap data setiap tiga bulan sekali," timpalnya.
Apalagi lanjut Didi, gay itu resiko terkena HIV/AIDS sangat tinggi dibandingkan perilaku seksual lainnya.
Sebab, bersetubuh melalui anal (dubur) lebih beresiko luka. Pasalnya tidak ada pelumas alami saat berhubungan dengan anal. Sehingga luka tersebutlah yang memungkinkan virus HIV/AIDS masuk.
"Proses pesenggamaan yang dilakuan ke anal, membuat gay lebih beresiko tinggi dibandingkan dengan hubungan seksual lainnya," bebernya.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi, Asep Suherman menambahkan untuk jumlah hasil temuan Dinkes, nantinya akan disesuaikan dengan jumlah temuan LSM dan Lensa.
Sehingga dapat ditemukan data real penderita HIV/AIDS termasuk gay di Kabupaten Sukabumi.
Apalagi Dinkes itu datanya dari Puskesmas.
"Rencananya pertengahan Maret kami akan rapat koordinasi untuk memastikan jumlah pasti temuan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi. Mudah-mudahan akhir Maret sudah bisa diketahui," pungkasnya.
(sms)