Dihantam Luapan Sungai Ciasem, Tiga Jembatan Gantung di Subang Putus
A
A
A
SUBANG - Tiga jembatan gantung di Kecamatan Cikaum, Subang, putus dihantam luapan air Sungai Ciasem, dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kejadian tersebut mengakibatkan akses warga empat kecamatan terganggu, dan jarak tempuh menjadi berlipat.
Ketiga jembatan itu, yakni, jembatan penghubung Kampung Cikaum Hilir Kecamatan Cikaum dengan Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat, Kampung Pasirjati Kecamatan Cikaum dengan Desa Nanggerang Kecamatan Binong, dan Kampung Pokek Desa Kawunganten Cikaum dengan Desa Balingbing Kecamatan Pagaden.
"Panjang seluruh jembatan ini sekitar 76 meter, dengan lebar dua meter, membentang di atas Sungai Ciasem. Gara-gara jembatannya putus, jalur alternatif bagi transportasi warga di empat kecamatan, jadi sangat terganggu," ujar tokoh warga Cikaum, Oing Abdurohim, Sabtu (5/3/2016).
Dia menyebut, faktor usia jembatan yang rata-rata mencapai 40 tahun lebih dan bahannya yang hanya terbuat dari anyaman bambu serta papan kayu, menyebabkannya sangat rapuh saat dihantam gelombang luapan air.
Pihaknya meminta pemkab secepatnya mengupayakan perbaikan darurat, agar mobilitas warga kembali lancar. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan jalur alternatif terdekat, yang menghubungkan warga empat kecamatan.
"Jembatan ini sangat penting, karena jadi jalur lalulintas utama dan terdekat bagi anak-anak sekolah, karyawan pabrik dan warga lainnya. Dengan terputusnya jembatan ini, warga harus memutar arah melalui jembatan Cimacan, dengan jarak tempuh berkali lipat, sekitar 10 kilometer lebih. Kami berharap, pemkab segera lakukan perbaikan darurat," papar Oing.
Terpisah, Kepala Desa Cikaum Timur, Dedeh Sukaesih, mengaku, sudah mengusulkan perbaikan darurat untuk jembatan putus di wilayahnya, kepada Pemkab Subang.
"Diharapkan, dalam waktu dekat segera diperbaiki, dengan dibangun kembali jembatan darurat, supaya aktivitas warga berjalan norma," pungkasnya.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun kejadian tersebut mengakibatkan akses warga empat kecamatan terganggu, dan jarak tempuh menjadi berlipat.
Ketiga jembatan itu, yakni, jembatan penghubung Kampung Cikaum Hilir Kecamatan Cikaum dengan Desa Mekarwangi Kecamatan Pagaden Barat, Kampung Pasirjati Kecamatan Cikaum dengan Desa Nanggerang Kecamatan Binong, dan Kampung Pokek Desa Kawunganten Cikaum dengan Desa Balingbing Kecamatan Pagaden.
"Panjang seluruh jembatan ini sekitar 76 meter, dengan lebar dua meter, membentang di atas Sungai Ciasem. Gara-gara jembatannya putus, jalur alternatif bagi transportasi warga di empat kecamatan, jadi sangat terganggu," ujar tokoh warga Cikaum, Oing Abdurohim, Sabtu (5/3/2016).
Dia menyebut, faktor usia jembatan yang rata-rata mencapai 40 tahun lebih dan bahannya yang hanya terbuat dari anyaman bambu serta papan kayu, menyebabkannya sangat rapuh saat dihantam gelombang luapan air.
Pihaknya meminta pemkab secepatnya mengupayakan perbaikan darurat, agar mobilitas warga kembali lancar. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan jalur alternatif terdekat, yang menghubungkan warga empat kecamatan.
"Jembatan ini sangat penting, karena jadi jalur lalulintas utama dan terdekat bagi anak-anak sekolah, karyawan pabrik dan warga lainnya. Dengan terputusnya jembatan ini, warga harus memutar arah melalui jembatan Cimacan, dengan jarak tempuh berkali lipat, sekitar 10 kilometer lebih. Kami berharap, pemkab segera lakukan perbaikan darurat," papar Oing.
Terpisah, Kepala Desa Cikaum Timur, Dedeh Sukaesih, mengaku, sudah mengusulkan perbaikan darurat untuk jembatan putus di wilayahnya, kepada Pemkab Subang.
"Diharapkan, dalam waktu dekat segera diperbaiki, dengan dibangun kembali jembatan darurat, supaya aktivitas warga berjalan norma," pungkasnya.
(nag)