Syekh Al-Azhar Dihina, Forum Alumni Al-Azhar Indonesia Lapor Polisi
![Syekh Al-Azhar Dihina,...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2016/03/01/170/1089624/syekh-al-azhar-dihina-forum-alumni-al-azhar-indonesia-lapor-polisi-6TS-thumb.jpg)
Syekh Al-Azhar Dihina, Forum Alumni Al-Azhar Indonesia Lapor Polisi
A
A
A
JAKARTA - Forum Alumni Al-Azhar Mesir Indonesia (FAAMI) melaporkan pemilik akun Facebook berinisial AA ke Polda Metro Jaya. Pemilik akun tersebut diduga melakukan penistaan dan penyebaran fitnah terhadap Pimpinan Tertinggi Institusi Al-Azhar Mesir Grand Syekh Ahmad Al-Thayyib.
Ketua Umum FAAMI Ali Mashar mengatakan, pada Jumat 26 Februari 2016 lalu, akun Facebook AA menulis status yang menuding Syekh Al-Azhar sebagai Syaikhul Azhar Palsu dan Paus Al-Azhar.
Tak hanya itu, lanjut Ali, AA juga memuat foto tak senonoh menggambarkan Syekh al-Azhar dengan Paus Fransiskus.”Ini penghinaan yang nyata,” kata Ali kepada wartawan, Selasa (1/3/2016).
Ali menegaskan, tuduhan tersebut bertentangan dengan UU ITE tahun 2008. Bagaimanapun sosok Syekh Al-Azhar adalah simbol keagamaan dan pemimpin tertinggi lembaga pendidikan Islam bersejarah yang sukses mencetak jutaan cendekiawan muslim di dunia.
Ali menuturkan, tidak sepantasnya kehadiran Syekh Al-Azhar ke Indonesia beberapa waktu lalu disambut dengan hujatan, hinaan, dan fitnah. ”Apalagi beliau tamu negara semestinya dimuliakan sebagaimana akhlak yang diajarkan Islam,” tuturnya.
Misi Syekh Al-Azhar ke Indonesia, lanjut Ali, membawa pesan-pesan perdamaian, moderasi, dan persatuan umat, sesuai dengan misi dakwah Al-Azhar yang berhaluan Sunni moderat. Beliau menekankan persatuan umat dan menghormati perbedaan.
”Bukan saling menghujat apalagi mengafirkan,” katanya.
Ketua Umum FAAMI Ali Mashar mengatakan, pada Jumat 26 Februari 2016 lalu, akun Facebook AA menulis status yang menuding Syekh Al-Azhar sebagai Syaikhul Azhar Palsu dan Paus Al-Azhar.
Tak hanya itu, lanjut Ali, AA juga memuat foto tak senonoh menggambarkan Syekh al-Azhar dengan Paus Fransiskus.”Ini penghinaan yang nyata,” kata Ali kepada wartawan, Selasa (1/3/2016).
Ali menegaskan, tuduhan tersebut bertentangan dengan UU ITE tahun 2008. Bagaimanapun sosok Syekh Al-Azhar adalah simbol keagamaan dan pemimpin tertinggi lembaga pendidikan Islam bersejarah yang sukses mencetak jutaan cendekiawan muslim di dunia.
Ali menuturkan, tidak sepantasnya kehadiran Syekh Al-Azhar ke Indonesia beberapa waktu lalu disambut dengan hujatan, hinaan, dan fitnah. ”Apalagi beliau tamu negara semestinya dimuliakan sebagaimana akhlak yang diajarkan Islam,” tuturnya.
Misi Syekh Al-Azhar ke Indonesia, lanjut Ali, membawa pesan-pesan perdamaian, moderasi, dan persatuan umat, sesuai dengan misi dakwah Al-Azhar yang berhaluan Sunni moderat. Beliau menekankan persatuan umat dan menghormati perbedaan.
”Bukan saling menghujat apalagi mengafirkan,” katanya.
(whb)