Tempat Cari Nafkah Terbakar, Pedagang Pasar Badung Tolak Direlokasi
A
A
A
DENPASAR - Pascakebakaran, perwakilan para pedagang Pasar Badung, Bali, berkumpul di areal parkiran pasar tersebut. Mereka menolak direlokasi dan ingin tetap berdagang di tempat sekarang.
Anak Agung Kusuma Wijaya, Koordinator Pedagang Pasar Badung mengatakan, para pedagang tetap minta ditempatkan di Pasar Badung.
"Kami tidak mau dipindahkan, jika itu tidak (dituruti), kami semua akan turun," jelasnyas di Denpasar, Selasa (1/3/2016).
Dia juga menjelaskan, tidak hanya soal relokasi atau tempat sementara bagi para pedagang. Para pedagang juga meminta agar petugas keamanan di Pasar Badung direvolusi mentalnya.
Pihaknya mengatakan, para petugas keamanan jangan hanya bisa memungut uang keamananan tetapi tidak bisa memperjuangkan apa yang menjadi keinginan pedagang.
Sementara itu, Pengawas PD Pasar Badung, Anak Agung Ngurah Yuliarta meyakinkan bahwa peristiwa kebakaran yang terjadi adalah murni sebuah musibah.
"Ada saya dengar dikatakan ini disengaja karena mau dibuat swalayan. Dengan tegas saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu pedagang, seperti apa kata Pak Wali Kota bahwa isu itu tidak benar," katanya.
Saat ini pemerintah sedang berusaha memperbaiki pasar.
"Bantuan bangunan untuk relokasi sementara akan dipikirkan. Opsi lainnya, bila rekomendasi akan dibangun kembali, maka hal ini akan harus dibicarakan kembali."
Sebelumnya, para pedangan Pasar Badung akan direlokasi sementara di tiga tempat di Denpasar. Hal tersebut diungkapkan Direktur PD Pasar Badung Denpasar Westra di Denpasar, Selasa (1/3/2016).
Dia mengatakan, bahwa tiga tempat itu relokasi pedagang di antaranya eks Pasar Loak Jalan Gunung Agung, Lapangan Buyung (Kompyang Sujana) Jalan Gunung Agung, dan eks Supermarket Tiara Dewata di Jalan Cokroaminoto.
"Berdasarkan rapat dengan Pak Wali Kota, para pedagang akan kami relokasi sementara ke tiga tempat tersebut. Sepertinya setelah apinya padam, pasar belum bisa dipakai."
Dia menjelaskan, pedagang di pasar ini berjumlah 1.698 orang. Saat ini kondisi pasar semuanya hangus. Ratusan kios menjadi abu. Pasar yang memiliki luas bangunan sekitar 90 hektare itu terbakar pada Senin (29/2/2016) dan hingga saat ini asap masih mengepul.
Anak Agung Kusuma Wijaya, Koordinator Pedagang Pasar Badung mengatakan, para pedagang tetap minta ditempatkan di Pasar Badung.
"Kami tidak mau dipindahkan, jika itu tidak (dituruti), kami semua akan turun," jelasnyas di Denpasar, Selasa (1/3/2016).
Dia juga menjelaskan, tidak hanya soal relokasi atau tempat sementara bagi para pedagang. Para pedagang juga meminta agar petugas keamanan di Pasar Badung direvolusi mentalnya.
Pihaknya mengatakan, para petugas keamanan jangan hanya bisa memungut uang keamananan tetapi tidak bisa memperjuangkan apa yang menjadi keinginan pedagang.
Sementara itu, Pengawas PD Pasar Badung, Anak Agung Ngurah Yuliarta meyakinkan bahwa peristiwa kebakaran yang terjadi adalah murni sebuah musibah.
"Ada saya dengar dikatakan ini disengaja karena mau dibuat swalayan. Dengan tegas saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu pedagang, seperti apa kata Pak Wali Kota bahwa isu itu tidak benar," katanya.
Saat ini pemerintah sedang berusaha memperbaiki pasar.
"Bantuan bangunan untuk relokasi sementara akan dipikirkan. Opsi lainnya, bila rekomendasi akan dibangun kembali, maka hal ini akan harus dibicarakan kembali."
Sebelumnya, para pedangan Pasar Badung akan direlokasi sementara di tiga tempat di Denpasar. Hal tersebut diungkapkan Direktur PD Pasar Badung Denpasar Westra di Denpasar, Selasa (1/3/2016).
Dia mengatakan, bahwa tiga tempat itu relokasi pedagang di antaranya eks Pasar Loak Jalan Gunung Agung, Lapangan Buyung (Kompyang Sujana) Jalan Gunung Agung, dan eks Supermarket Tiara Dewata di Jalan Cokroaminoto.
"Berdasarkan rapat dengan Pak Wali Kota, para pedagang akan kami relokasi sementara ke tiga tempat tersebut. Sepertinya setelah apinya padam, pasar belum bisa dipakai."
Dia menjelaskan, pedagang di pasar ini berjumlah 1.698 orang. Saat ini kondisi pasar semuanya hangus. Ratusan kios menjadi abu. Pasar yang memiliki luas bangunan sekitar 90 hektare itu terbakar pada Senin (29/2/2016) dan hingga saat ini asap masih mengepul.
(zik)