Teror Penyerangan Air Keras Hantui Warga Bantul

Rabu, 24 Februari 2016 - 19:18 WIB
Teror Penyerangan Air Keras Hantui Warga Bantul
Teror Penyerangan Air Keras Hantui Warga Bantul
A A A
BANTUL - Teror penyerangan dengan air keras mulai menghantui warga Bantul. Tercatat dalam sepekan ada tiga orang warga Bantul menjadi korban penyiraman air keras di dua tempat yang berbeda. Dua orang di antaranya wanita dan satu korban lagi masih berusia balita yang tidak mengetahui apa-apa.

Siti Samsyiah Sutardi (33) warga Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan tak menyangka dirinya dan anaknya yang baru berumur 5 tahun, Irfan Maulana Ramadhani menjadi korban aksi penyiraman air keras yang dilakukan dua orang tak dikenal.

Peristiwa nahas tersebut dia alami akhir pekan lalu ketika sedang mengendarai sepeda motor bersama anaknya yang masih duduk di TK ABA Putra Fajar.

Siti mengungkapkan, akhir pekan lalu dia mengendari sepeda motor bersama anaknya melalui Dusun Godekan, Kecamatan Srandakan.

Sampai di dusun tersebut, dia memperlambat laju sepeda motornya karena di depannya ada sebuah truk yang melintas pelan. Sampai di Dusun tersebut, ada dua orang laki-laki mengendarai motor matik dari arah
berlawanan.

“Saya tidak curiga, tetapi kok tiba-tiba menyiramkan atau menyemprotkan sesuatu ke muka saya dan juga kena anak saya yang berada di belakang,” ungkapnya, Rabu (24/2/2016).

Beberapa saat setelah itu, dia merasakan mukanya mulai terasa panas sementara pelaku langsung memacu sepeda motornya.

Dia masih bersyukur karena cairan tersebut tidak mengenai matanya, sebab saat terjadi penyiraman dia sedang mengenakan kacamata. Usai kena cairan, dia langsung pulang dan oleh keluarga dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul.

Sebelumnya, Veni Nugraheni (23) warga Trisigan 1 Desa Murtigading, kecamatan Sanden juga meengalami hal yang sama.

Pekerja pabrik ini juga harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat siraman air keras yang dia alami Kamis 18 Februari ketika pulang dari tempat kerjanya di Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan sekitar pukul 18.30 WIB.

“Saya tiba-tiba disiram cairan oleh dua orang laki-laki pengendara sepeda motor matik tanpa tahu sebabnya ketika sampai di Jalan Gumulan Pandak,” tuturnya.

Setelah kejadian itu, mukanya terasa sangat panas. Tidak hanya itu, selang beberapa hari setelah kejadian kulitnya mengelupas.

Bahkan dampak dari siraman air tersebut mengakibatkan gangguan pada mata. Karena siraman air keras tersebut, kulit Veni kini sebagian mengelupas dan melempuh, serta pandangan mata juga tidak jelas.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5991 seconds (0.1#10.140)