Surabaya Diharapkan Jadi Pilar Utama PDIP Hadapi Pilgub 2018

Minggu, 21 Februari 2016 - 13:22 WIB
Surabaya Diharapkan...
Surabaya Diharapkan Jadi Pilar Utama PDIP Hadapi Pilgub 2018
A A A
SURABAYA - Kader PDIP Kota Surabaya diminta untuk tidak euforia dengan hasil pemilu legislatif dan Pilkada Kota Surabaya yang memberikan hasil yang positif bagi PDIP. Justru, pilihan rakyat kepada PDIP itu menjadi awal ujian apakah PDIP berhasil mengemban amanah dan harapan rakyat Surabaya kepada PDIP.

Hal ini disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat membuka Rapat Kerja Khusus DPC PDIP Surabaya di Gedung Wanita, Kota Surabaya, Sabtu malam 20 Februari.

“Ketua Umum Ibu Megawati mengatakan justru kemenangan PDIP menjadi awal dari ujian bagaimana pemimpin yang berasal dari PDIP bisa mengambil keputusan yang berpihak kepada kepentingan rakyat. Kemenangan Bu Risma di pilkada lalu juga memberi untuk bukti bagaimana para pemimpin akan dicintai bila memberikan dedikasi hidupnya bagi masyarakat miskin,” ujar Hasto.

Rapat kerja dihadiri ratusan struktur dan kader partai dari Kota Surabaya. Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ikut memberikan sambutan.

“Kemenangan di Surabaya memberi suatu kesimpulan bahwa siapapun yang jadi pemimpin baik itu sebagai anggota dewan maupun kepala daerah dinilai sebagai pemimpin bila menyatu dengan kekuatan rakyat. Memberikan dedikasi hidup bagi rakyat miskin,” tambahnya.

Dia meminta, agar pengurus dan kader PDIP Surabaya untuk menyusun berbagai agenda kerakyatan sehingga Kota Surabaya menjadi pilar utama PDIP dalam meraih kemenangan di Pilkada Gubernur Jatim 2018 dan Pileg 2019 mendatang.

Hasto juga meminta agar semangat “Iki Suroboyo” dimaknai secara luas sehingga kader PDIP Surabaya memiliki militansi yang tinggi dan memahami ajaran Bung Karno. Bahkan bisa kader tersebut bisa dikirim wilayah lain dalam rangka melaksanakan tugas-tugas partai.

Sementara Ketua DPC Kota Surabaya yang juga Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan PDIP Surabaya akan terus melakukan konsolidasi dan tidak lupa diri.

“Masih banyak pekerjaan rumah antara lain antara lain bila pada Pemilu 1999 Surabaya memperoleh 22 kursi dewan maka untuk 2019 menargetkan meraih 20 kursi. Ini bukan pekerjaan ringan,” ucap Whisnu.

Risma dalam kesempatan itu juga mengingatkan bahwa dirinya bersama Whisnu sebagai kader PDIP yang mendapat dukungan luas saat pilkada lalu akan bekerja keras dan merancang berbagai program-program yang langsung terasa oleh masyarakat. Sehingga PDIP akan selalu memperoleh dukungan yang luas dan tidak mengalami penurunan dukungan suara.

Sementara itu, saat menjawab pertanyaan pers mengenai Pilgub Jawa Timur di sela-sela rapat kerja khusus itu, Hasto mengatakan PDIP menganggap Provinsi Jawa Timur sebagai wilayah sangat khusus.

Sehingga dibutuhkan calon Gubernur yang mampu memahami dari sisi kultur, sosiologis serta demografi yang memengaruhi peta politik.

Menurut Hasto, pihaknya masih melakukan dialog dengan seluruh komponen serta tokoh di Jawa Timur untuk mencari sosok calon gubernur yang akan diusung PDIP di Pilgub Jatim 2018.

"Kami intensif melakukan dialog dengan NU, tokoh-tokoh Jatim untuk mempersiapkan Pilgub 2018 agar bisa menjadi bagian dari basis utama PDIP termasuk menjadi target untuk kami menangkan," ucap Hasto.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0996 seconds (0.1#10.140)