Pascajembatan Putus, Ratusan Siswa Seberangi Sungai untuk Pergi ke Sekolah
A
A
A
MAMUJU - Ratusan anak SD hingga SMA di Dusun Sangkurio, Mamuju, Sulbar terpaksa menyeberangi sungai walaupun dalam, kondisi deras untuk pergi ke sekolah mereka pada Sabtu pagi ini (6/2/2016). Hal ini dilakukan para siswa tersebut pascaputusnya jembatan gantung yang menghubungkan Dusun Sangkurio dengan jalan poros menuju Kota Mamuju, Sulawesi Barat.
Karena satu-satunya akses jalan menuju sekolah mereka tersebut hanya melalui jembatan gantung yang terputus pada Jumat siang 5 Februari tersebut.
Selain ratusan siswa warga di Dusun Sangkurio yang hendak pergi ke pasar juga terpaksa menyebarang sungai karena di dusun tersebut tidak ada pasar.
Menurut seorang guru di Dusun Sangkurio Herman Subair,dalam kondisi tidak banjir siswa yang bersekolah di Dusun Sangkurio tersebut masih bisa masuk sekolah dengan cara menyeberang sungai.
“Namun jika air banjir terpaksa sekolah diliburkan karena tidak ada akses jalan untuk menuju sekolah tersebut padahal di Dusun Sangkurio ada tiga sekolah,” kata dia, Sabtu (6/2/2016).
Warga, kata dia, saat ini hanya bisa berharap agar pemerintah secepatnya membangun kembali jembatan gantung yang putus tersebut agar akses jalan satu-satunya warga Sangkurio menuju Jalan Poros Kota Mamuju terbuka kembali.
Untuk mengantisipasi adanya korban di jembatan gantung yang putus tersebut pihak kepolisian hingga saat ini masih menutup jembatan gantung tersebut dengan garis polisi.
Karena satu-satunya akses jalan menuju sekolah mereka tersebut hanya melalui jembatan gantung yang terputus pada Jumat siang 5 Februari tersebut.
Selain ratusan siswa warga di Dusun Sangkurio yang hendak pergi ke pasar juga terpaksa menyebarang sungai karena di dusun tersebut tidak ada pasar.
Menurut seorang guru di Dusun Sangkurio Herman Subair,dalam kondisi tidak banjir siswa yang bersekolah di Dusun Sangkurio tersebut masih bisa masuk sekolah dengan cara menyeberang sungai.
“Namun jika air banjir terpaksa sekolah diliburkan karena tidak ada akses jalan untuk menuju sekolah tersebut padahal di Dusun Sangkurio ada tiga sekolah,” kata dia, Sabtu (6/2/2016).
Warga, kata dia, saat ini hanya bisa berharap agar pemerintah secepatnya membangun kembali jembatan gantung yang putus tersebut agar akses jalan satu-satunya warga Sangkurio menuju Jalan Poros Kota Mamuju terbuka kembali.
Untuk mengantisipasi adanya korban di jembatan gantung yang putus tersebut pihak kepolisian hingga saat ini masih menutup jembatan gantung tersebut dengan garis polisi.
(sms)