Dua Kali Ditinggal Istri, Frustrasi, lalu Gantung Diri
Dua Kali Ditinggal Istri, Frustrasi, lalu Gantung Diri
A
A
A
CIAMIS - Seorang duda di Ciamis, Jawa Barat, Yanto (40), nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang di rumahnya, Rabu (3/2/2016) siang.
Aksi nekat warga Dusun Karangkendal, RT 01/ RW 06, Desa Pusakanagara, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis itu dilakukan lantaran frustrasi setelah dua kali menikah, dua kali pula ditinggalkan oleh istrinya dengan alasan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Yanto ditemukan kerabatnya, Muhtar (65), sewaktu akan mencari ayah Yanto, Rusman. Saat itu, Rusman sedang pergi ke sawah. Dari jendela, Muhtar melihat Yanto seperti tertidur namun berdiri. Setelah dilihat dari dekat ternyata terdapat tali tambang yang diikatkan pada bambu atap rumah. Ternyata, tali tersebut melilit leher Yanto.
"Saya langsung berlari memberitahukan ini ke Pak RT dan warga setempat. Rumahnya dalam keadaan terkunci, setelah didobrak ternyata Yanto sudah meninggal dunia dengan posisi menggantung," ujar Muhtar saat ditemui di tempat kejadian.
Setelah mengetahui Yanto meninggal dengan dugaan bunuh diri, warga belum berani memegang atau mengevakuasi jasadnya. Warga lalu melaporkan peristiwa itu ke Polsek Ciamis.
Kemudian, anggota Polsek Ciamis bersama tim identifikasi mendatangi tempat kejadian lalu melakukan olah tempat kejadian dan melakukan visum luar. Hasilnya, Yanto memang bunuh diri.
"Mungkin korban frustrasi, karena sudah dua kali menduda ditinggalkan istrinya. Usia pernikahannya juga tidak berlangsung lama, sempat juga mengalami gangguan jiwa, tapi setelah diobati sekarang bunuh diri," katanya.
Setelah dievakuasi, jasad Yanto dibawa ke RSUD Ciamis untuk memastikan penyebab kematiannya.
Kapolsek Ciamis Kompol Bujang Harapan membenarkan Yanto melakukan aksi bunuh diri berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan visum luar. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan bekas penganiayaan. Hanya ada bekas jeratan tali tambang di leher seusai gantung diri.
PILIHAN:
Polisi Tetapkan Enam Tersangka Provokator Kerusuhan Lampung Utara
Aksi nekat warga Dusun Karangkendal, RT 01/ RW 06, Desa Pusakanagara, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis itu dilakukan lantaran frustrasi setelah dua kali menikah, dua kali pula ditinggalkan oleh istrinya dengan alasan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Yanto ditemukan kerabatnya, Muhtar (65), sewaktu akan mencari ayah Yanto, Rusman. Saat itu, Rusman sedang pergi ke sawah. Dari jendela, Muhtar melihat Yanto seperti tertidur namun berdiri. Setelah dilihat dari dekat ternyata terdapat tali tambang yang diikatkan pada bambu atap rumah. Ternyata, tali tersebut melilit leher Yanto.
"Saya langsung berlari memberitahukan ini ke Pak RT dan warga setempat. Rumahnya dalam keadaan terkunci, setelah didobrak ternyata Yanto sudah meninggal dunia dengan posisi menggantung," ujar Muhtar saat ditemui di tempat kejadian.
Setelah mengetahui Yanto meninggal dengan dugaan bunuh diri, warga belum berani memegang atau mengevakuasi jasadnya. Warga lalu melaporkan peristiwa itu ke Polsek Ciamis.
Kemudian, anggota Polsek Ciamis bersama tim identifikasi mendatangi tempat kejadian lalu melakukan olah tempat kejadian dan melakukan visum luar. Hasilnya, Yanto memang bunuh diri.
"Mungkin korban frustrasi, karena sudah dua kali menduda ditinggalkan istrinya. Usia pernikahannya juga tidak berlangsung lama, sempat juga mengalami gangguan jiwa, tapi setelah diobati sekarang bunuh diri," katanya.
Setelah dievakuasi, jasad Yanto dibawa ke RSUD Ciamis untuk memastikan penyebab kematiannya.
Kapolsek Ciamis Kompol Bujang Harapan membenarkan Yanto melakukan aksi bunuh diri berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara dan visum luar. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan bekas penganiayaan. Hanya ada bekas jeratan tali tambang di leher seusai gantung diri.
PILIHAN:
Polisi Tetapkan Enam Tersangka Provokator Kerusuhan Lampung Utara
(zik)
Explore More