Kerabat Kaget Afif Terlibat Jaringan Teroris
A
A
A
SUBANG - Salah satu terduga pelaku bom kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Sunakim alias Nakim alias Afif, merupakan kelahiran Kampung Krajan I, Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, Subang, Jawa Barat. Kenyataan ini menggemparkan warga setempat.
"Nakim (sapaan akrab Sunakim, red) masih kerabat saya. Dia junior saya sewaktu di SMP dulu, seangkatan dengan adik saya," ujar seorang tetangga sekaligus kerabat pelaku, Tamrin, kepada KORAN SINDO, Sabtu (16/1/2016).
Sunakim merupakan sulung dari dua bersaudara, putra pasangan suami istri Jenab dan Muryati. Dia menempuh pendidikan di SDN Kalensari, SMPN 2 Compreng, dan STM Texmaco Purwakarta.
Tamrin bersama warga setempat mengaku kaget, saat melihat wajah salah pelaku bom di tayangan televisi, mirip dengan kerabatnya, Sunakim.
"Kami kaget, tak menyangka dia terlibat jaringan teroris. Warga di sini juga sampai heboh," ucapnya.
Sunakim juga dikenal sosok tertutup dan beristrikan perempuan yang selalu memakai cadar. Dari istrinya ini, Sunakim diketahui punya seorang anak berusia tujuh tahun.
"Tapi, orangnya tertutup, jarang pulang. Katanya bekerja sebagai karyawan pabrik ban di Karawang. Kalaupun pulang, cuma sebentar, sehingga saya juga jarang ketemu dia. Sebagai kerabat, kami sangat prihatin dan tak menyangka dia bisa terlibat jaringan teroris," kata Tamrin.
"Nakim (sapaan akrab Sunakim, red) masih kerabat saya. Dia junior saya sewaktu di SMP dulu, seangkatan dengan adik saya," ujar seorang tetangga sekaligus kerabat pelaku, Tamrin, kepada KORAN SINDO, Sabtu (16/1/2016).
Sunakim merupakan sulung dari dua bersaudara, putra pasangan suami istri Jenab dan Muryati. Dia menempuh pendidikan di SDN Kalensari, SMPN 2 Compreng, dan STM Texmaco Purwakarta.
Tamrin bersama warga setempat mengaku kaget, saat melihat wajah salah pelaku bom di tayangan televisi, mirip dengan kerabatnya, Sunakim.
"Kami kaget, tak menyangka dia terlibat jaringan teroris. Warga di sini juga sampai heboh," ucapnya.
Sunakim juga dikenal sosok tertutup dan beristrikan perempuan yang selalu memakai cadar. Dari istrinya ini, Sunakim diketahui punya seorang anak berusia tujuh tahun.
"Tapi, orangnya tertutup, jarang pulang. Katanya bekerja sebagai karyawan pabrik ban di Karawang. Kalaupun pulang, cuma sebentar, sehingga saya juga jarang ketemu dia. Sebagai kerabat, kami sangat prihatin dan tak menyangka dia bisa terlibat jaringan teroris," kata Tamrin.
(zik)