Penjaga Makam Pahlawan Batuaji Tewas Dibacok Geng Motor
Penjaga Makam Pahlawan Batuaji Tewas Dibacok Geng Motor
A
A
A
BATU AJI - Margono (32), penjaga Taman Makam Pahlawan Batuaji akhirnya menghembuskan napas terakhir di ruangan ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam.
Margono sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama 10 hari akibat dikeroyok anggota geng motor di Taman Makam Pahlawan. Korban merupakan warga Pekanbaru, Riau.
"Keluarganya sudah kita hubungi, masih menunggu untuk memastikan apakah jenazahnya dimakamkan di Batam atau dibawa ke kampung halamannya," kata petugas kamar jenazah RSUD Embung Fatimah, Minggu (10/1/2016).
Sementara itu, adik korban Akian (31) mengaku sangat sedih mendengar kabar tentang abangnya. Dia mengatakan, selama tiga hari bersama sudah banyak bercerita. Kenangnya, jika Margono sudah sembuh berencana akan pulang ke Pekanbaru.
Namun, hilang sudah rencana itu setelah Margono pergi untuk selama-lamanya. "Kalau sudah sembuh nanti, rencana abang mau balik ke Pekenbaru. Tapi sudah pergi duluan," kata Akian.
Akian mengaku tidak ada keluarga di Batam. Selama tiga hari di rumah sakit, dia menemani abangnya sendirian. Bahkan tidurnya di musala rumah sakit. Akian sudah menemui pihak rumah sakit dan menanyakan apakah abangnya bisa dibawa pulang.
Kapolsek Batuaji Kompol Andy Rahmansyah mengatakan, dari informasi yang dihimpunnya korban dikeroyok anggota geng motor sebanyak enam orang pelaku.
Pihaknya saat ini masih menyelidiki kasusnya dan mengejar pelakunya. Namun, kendala yang didapatkan tidak ada saksi kejadian sehingga menyulitkan pengejaran pelaku.
"Awal kejadian korban melihat pelaku anak muda ngumpul di tempat. Korban berusaha membubarkan pelaku. Dikira tak ada masalah lagi, pelaku balik lagi membacok dengan parang dan memukul korban dengan kayu," kata Andy.
Margono sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama 10 hari akibat dikeroyok anggota geng motor di Taman Makam Pahlawan. Korban merupakan warga Pekanbaru, Riau.
"Keluarganya sudah kita hubungi, masih menunggu untuk memastikan apakah jenazahnya dimakamkan di Batam atau dibawa ke kampung halamannya," kata petugas kamar jenazah RSUD Embung Fatimah, Minggu (10/1/2016).
Sementara itu, adik korban Akian (31) mengaku sangat sedih mendengar kabar tentang abangnya. Dia mengatakan, selama tiga hari bersama sudah banyak bercerita. Kenangnya, jika Margono sudah sembuh berencana akan pulang ke Pekanbaru.
Namun, hilang sudah rencana itu setelah Margono pergi untuk selama-lamanya. "Kalau sudah sembuh nanti, rencana abang mau balik ke Pekenbaru. Tapi sudah pergi duluan," kata Akian.
Akian mengaku tidak ada keluarga di Batam. Selama tiga hari di rumah sakit, dia menemani abangnya sendirian. Bahkan tidurnya di musala rumah sakit. Akian sudah menemui pihak rumah sakit dan menanyakan apakah abangnya bisa dibawa pulang.
Kapolsek Batuaji Kompol Andy Rahmansyah mengatakan, dari informasi yang dihimpunnya korban dikeroyok anggota geng motor sebanyak enam orang pelaku.
Pihaknya saat ini masih menyelidiki kasusnya dan mengejar pelakunya. Namun, kendala yang didapatkan tidak ada saksi kejadian sehingga menyulitkan pengejaran pelaku.
"Awal kejadian korban melihat pelaku anak muda ngumpul di tempat. Korban berusaha membubarkan pelaku. Dikira tak ada masalah lagi, pelaku balik lagi membacok dengan parang dan memukul korban dengan kayu," kata Andy.
(san)
Explore More