Penjabat Wali Kota Solo Meninggal Seusai Kunker
A
A
A
SOLO - Penjabat Wali Kota Solo Budi Suharto tutup usia pada Rabu (30/12/2015) pagi. Dia meninggal seusai melakukan kunjungan kerja di Kota Surabaya sejak Selasa (29/12/2015).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Solo Heri Purwoko,mengatakan, Budi meninggal dunia karena gangguan jantung pada Rabu sekitar pukul 04.30 WIB.
Sebelum tutup usia, Budi dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Surabaya untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun takdir berkata lain. Suami dari Tri Marita itu berpulang.
Heri menjelaskan, keberangkatan Budi ke Surabaya itu dilakukan bersama tim IT Pemerintah Kota Solo. Di sana rombongan mengunjungi dan melihat dari dekat pengelolaan IT di Kota Surabaya.
Sebenarnya seusai melakukan kunjungan, rombongan dijadwalkan langsung kembali ke Kota Solo. Namun, karena kondisi fisiknya kurang baik, Budi terlebih dahulu tinggal di Surabaya untuk beristirahat dan mendapatkan perawatan.
"Almarhum saat ini usianya baru 51 tahun, beliau meninggalkan satu istri dan satu anak," ucap Heri.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan yang bersangkutan sebenarnya tidak hanya kali ini saja mengalami gangguan kesehatan. Saat menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi juga pernah beberapa kali keluar masuk rumah sakit bahkan pernah juga dirawat intensif selama beberapa hari karena stroke. Namun, kala itu perawatan berjalan lancar.
Staf Kantor Wali Kota Solo Setya Budi Utama membenarkan yang bersangkutan mengeluhkan sakit pada Selasa sore. Maka dari itu, Budi berencana beristirahat dahulu agar kesehatannya kembali pulih. Namun, ayah dari Adella Nurul Fadilah ini justru memburuk kesehatannya.
Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum terlebih dahulu disemayamkan di rumahnya di Karangasem Kota Solo. Setelah itu jenazah juga disemayamkan di Pendapi Gedhe Balai Kota Solo pada Rabu Sore. Sejumlah pejabat dari Pemerintah Kota Solo serta seluruh Pegawi Negeri Sipil (PNS) Kota Solo datang untuk melayat, menyalatkan dan mendoakan almarhum.
Tidak hanya itu, sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Provinsi Jawa Tengah juga hadir untuk melepas kepergian almarhum.
Jenazah kemudian dilepas dari Balai Kota Solo sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah itu, pria yang hobi dengan kendaraan kuno itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pracimoloyo Makamhaji.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan semasa hidup Budi dikenal sebagai pria yang ulet. Menurutnya, dedikasi almarhum untuk bangsa dan negara sangatlah tinggi.
Hal itu terbukti dari perjalanan panjang yang bersangkutan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Dahulu beliau saya panggil dan saya tanya apakah dia siap menjadi Penjabat Wali Kota dan beliau menjawab siap meskipun kesehatannya kurang baik," ucapnya.
Seperti diketahui, Budi dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Solo pada 5 Agustus 2015. Dirinya mulai bertugas setelah masa kepemimpinan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo habis. Rencananya, jabatan itu melekat hingga wali kota baru dilantik tahun 2016.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Solo Heri Purwoko,mengatakan, Budi meninggal dunia karena gangguan jantung pada Rabu sekitar pukul 04.30 WIB.
Sebelum tutup usia, Budi dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Surabaya untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun takdir berkata lain. Suami dari Tri Marita itu berpulang.
Heri menjelaskan, keberangkatan Budi ke Surabaya itu dilakukan bersama tim IT Pemerintah Kota Solo. Di sana rombongan mengunjungi dan melihat dari dekat pengelolaan IT di Kota Surabaya.
Sebenarnya seusai melakukan kunjungan, rombongan dijadwalkan langsung kembali ke Kota Solo. Namun, karena kondisi fisiknya kurang baik, Budi terlebih dahulu tinggal di Surabaya untuk beristirahat dan mendapatkan perawatan.
"Almarhum saat ini usianya baru 51 tahun, beliau meninggalkan satu istri dan satu anak," ucap Heri.
Lebih lanjut pihaknya mengatakan yang bersangkutan sebenarnya tidak hanya kali ini saja mengalami gangguan kesehatan. Saat menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Budi juga pernah beberapa kali keluar masuk rumah sakit bahkan pernah juga dirawat intensif selama beberapa hari karena stroke. Namun, kala itu perawatan berjalan lancar.
Staf Kantor Wali Kota Solo Setya Budi Utama membenarkan yang bersangkutan mengeluhkan sakit pada Selasa sore. Maka dari itu, Budi berencana beristirahat dahulu agar kesehatannya kembali pulih. Namun, ayah dari Adella Nurul Fadilah ini justru memburuk kesehatannya.
Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum terlebih dahulu disemayamkan di rumahnya di Karangasem Kota Solo. Setelah itu jenazah juga disemayamkan di Pendapi Gedhe Balai Kota Solo pada Rabu Sore. Sejumlah pejabat dari Pemerintah Kota Solo serta seluruh Pegawi Negeri Sipil (PNS) Kota Solo datang untuk melayat, menyalatkan dan mendoakan almarhum.
Tidak hanya itu, sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Provinsi Jawa Tengah juga hadir untuk melepas kepergian almarhum.
Jenazah kemudian dilepas dari Balai Kota Solo sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah itu, pria yang hobi dengan kendaraan kuno itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pracimoloyo Makamhaji.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengatakan semasa hidup Budi dikenal sebagai pria yang ulet. Menurutnya, dedikasi almarhum untuk bangsa dan negara sangatlah tinggi.
Hal itu terbukti dari perjalanan panjang yang bersangkutan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). "Dahulu beliau saya panggil dan saya tanya apakah dia siap menjadi Penjabat Wali Kota dan beliau menjawab siap meskipun kesehatannya kurang baik," ucapnya.
Seperti diketahui, Budi dilantik sebagai Penjabat Wali Kota Solo pada 5 Agustus 2015. Dirinya mulai bertugas setelah masa kepemimpinan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo habis. Rencananya, jabatan itu melekat hingga wali kota baru dilantik tahun 2016.
(zik)