Tebing Longsor di Bukittinggi Timpa Rumah, 1 Tewas
A
A
A
BUKITTINGGI - Musibah tanah longsor terjadi di Tambuo Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Selasa dini hari tadi (29/12/2015).
Akibat tanah tebing yang longsor dan menimpa sebuah rumah di bawahnya satu orang penghuni rumah bernama Susi (41) tewas seketika.
Sementara dua orang penghuni rumah lainnya Dewi dan Willy lolos dari maut setelah berhasil menyelamatkan diri keluar lewat jendela.
Jenazah Susi baru berhasil dievakuasi 4 jam setelah rumah korban ditimpa tanah longsor
Sebelumnya tanah tebing yang berada persis di belakang rumah korban longsor pada pukul 2.15 WIB, Selasa dini hari tadi.
Willy keponakan korban menyebutkan, sebelum kejadian korban telah tidur di dalam kamarnya, sementara Dewi kakak korban dan dirinya masih belum tidur.
"Sekitar pukul 02.00 WIB saya mendengar suara tanah tebing berjatuhan sedikit demi sedikit. Tak lama kemudian saya mendengar suara gemuruh di belakang rumah. Lalu tebing yang longsor langsung menghantam rumahnya. Saya dan Dewi berlari keluar rumah menyelamatkan diri melalui jendela depan, " kata Willy.
Sedangkan kakaknya Susi tengah tertidur lalu terkurung di dalam rumah akibat tertimpa tanah longsor.
“Saya sudah tidur tapi terbangun jam 01.30 WIB, mau ke belakang buang air nggak jadi, sebelumnya tidak hujan tiba-tiba saja longsor,” timpal Dewi kakak korban.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bukittinggi bersama TNI menemukan korban tertimbun tertimpa batu pada posisi kamar tidurnya. Korban ditemukan tewas dengan kondisi tertelungkup kaki diatas menghadap ke tebing.
Usai dibawa ke rumah sakit jenazah korban rencananya akan dibawa keluarga ke Payakumbuh untuk dimakamkan.
Sehari-harinya korban berprofesi sebagai pedagang kaki lima di kawasan Terminal Bus Simpang Aur, Bukittinggi.
Sementara saat kejadian suami korban Ujang yang berprofesi sebagai pengemudi truk tengah berada di Bakauheni, Lampung.
Akibat tanah tebing yang longsor dan menimpa sebuah rumah di bawahnya satu orang penghuni rumah bernama Susi (41) tewas seketika.
Sementara dua orang penghuni rumah lainnya Dewi dan Willy lolos dari maut setelah berhasil menyelamatkan diri keluar lewat jendela.
Jenazah Susi baru berhasil dievakuasi 4 jam setelah rumah korban ditimpa tanah longsor
Sebelumnya tanah tebing yang berada persis di belakang rumah korban longsor pada pukul 2.15 WIB, Selasa dini hari tadi.
Willy keponakan korban menyebutkan, sebelum kejadian korban telah tidur di dalam kamarnya, sementara Dewi kakak korban dan dirinya masih belum tidur.
"Sekitar pukul 02.00 WIB saya mendengar suara tanah tebing berjatuhan sedikit demi sedikit. Tak lama kemudian saya mendengar suara gemuruh di belakang rumah. Lalu tebing yang longsor langsung menghantam rumahnya. Saya dan Dewi berlari keluar rumah menyelamatkan diri melalui jendela depan, " kata Willy.
Sedangkan kakaknya Susi tengah tertidur lalu terkurung di dalam rumah akibat tertimpa tanah longsor.
“Saya sudah tidur tapi terbangun jam 01.30 WIB, mau ke belakang buang air nggak jadi, sebelumnya tidak hujan tiba-tiba saja longsor,” timpal Dewi kakak korban.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bukittinggi bersama TNI menemukan korban tertimbun tertimpa batu pada posisi kamar tidurnya. Korban ditemukan tewas dengan kondisi tertelungkup kaki diatas menghadap ke tebing.
Usai dibawa ke rumah sakit jenazah korban rencananya akan dibawa keluarga ke Payakumbuh untuk dimakamkan.
Sehari-harinya korban berprofesi sebagai pedagang kaki lima di kawasan Terminal Bus Simpang Aur, Bukittinggi.
Sementara saat kejadian suami korban Ujang yang berprofesi sebagai pengemudi truk tengah berada di Bakauheni, Lampung.
(sms)