Prihatin Kondisi Infrastruktur, Pemuda Mentawai Galang Koin Peduli Jalan
A
A
A
PADANG - Belum tuntasnya jalan Pogari-Rokot, Desa Goisok Oinan, Kecamatan Siporan Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat membuat beberapa pemuda di Mentawai mengumpulkan Koin Peduli Jalan Pogari-Rokot Sipora.
Koin itu dikumpulkan lewat opa (keranjang khas Mentawai) yang diletakkan di seberang jalan pintu gerbang Kantor Bupati Mentawai Jalan Kilometer 4 Tuapeijat.
"Ini keprihatinan kita soal jalan yang berlumpur, jalan utama yang menghubungkan antara Kecamatan Sipora Utara dan Kecamatan Sipora Selatan, setiap saudara kita yang melintasi jalan tersebut daerah itu pasti tubuh mereka dan kendaraan mereka sudah berkubangan," kata Arnita (37) salah satu penggagas aksi pengumpul koin, Rabu (16/12/2015)
Menurutnya tidak satu atau dua yang jatuh di jalan tersebut, baik orang tua, pemuda, ibu maupun anak-anak ikut menjadi korban.
"Sudah ratusan kali warga jatuh dan berkubangan lumpur di jalan tersebut, ini membuat kita prihatin atas kondisi jalan yang belum diselesaikan kontraktor," katanya.
Apalagi menjelang natal dan tahun baru ini banyak pengguna jalan melintasi daerah tersebut, baik dari Sipora Selatan maupun dari Sipora Utara. "Tak ada jalan yang lain, kecuali lewat jalur laut, itupun tidak rutin ada tiap hari kapal Antar Pulau," ujarnya.
Melihat kondisi itu, beberapa pemuda di Tuapeijat mengagas ide tersebut, kemudian pada hari Jumat 11 Desember 2015 melakukan aksi kumpul koin dengan meletakkan keranjang di tepi jalan.
"Ini disambut baik oleh warga dan mereka memberikan bantuan itu, sampai hari in koin ini terkumpul Rp2,8 juta, ada yang memberikan koin, ada pecahaan uang ribuan bahkan ada yang transfer ke rekening," tuturnya.
Meski aksi peduli ini mendapat kritikan dari beberapa pemuda perantau asal Mentawai melaluhi media sosial, namun tidak menyurutkan niat mereka untuk melakukan aksi ini.
"Ini murni aksi peduli, tidak ada embel-embel kepentingan politik dan ditunggangi oleh orang lain, kita putra-putri Mentawai mengambil bagian aksi ini," tuturnya.
Rencananya koin peduli ini akan digunakan untuk membuat jalan alternatif di samping jalan yang berlumpur.
"Nanti berapapun koin ini terkumpul sebelum 25 Desember kita akan melakukan gotong royong bersama pemuda dan pemerintah desa untuk membuat jalan kecil saja, mungkin memberi kayu sebagai lintasan agar tidak masuk lumpur," pungkasnya.
Koin itu dikumpulkan lewat opa (keranjang khas Mentawai) yang diletakkan di seberang jalan pintu gerbang Kantor Bupati Mentawai Jalan Kilometer 4 Tuapeijat.
"Ini keprihatinan kita soal jalan yang berlumpur, jalan utama yang menghubungkan antara Kecamatan Sipora Utara dan Kecamatan Sipora Selatan, setiap saudara kita yang melintasi jalan tersebut daerah itu pasti tubuh mereka dan kendaraan mereka sudah berkubangan," kata Arnita (37) salah satu penggagas aksi pengumpul koin, Rabu (16/12/2015)
Menurutnya tidak satu atau dua yang jatuh di jalan tersebut, baik orang tua, pemuda, ibu maupun anak-anak ikut menjadi korban.
"Sudah ratusan kali warga jatuh dan berkubangan lumpur di jalan tersebut, ini membuat kita prihatin atas kondisi jalan yang belum diselesaikan kontraktor," katanya.
Apalagi menjelang natal dan tahun baru ini banyak pengguna jalan melintasi daerah tersebut, baik dari Sipora Selatan maupun dari Sipora Utara. "Tak ada jalan yang lain, kecuali lewat jalur laut, itupun tidak rutin ada tiap hari kapal Antar Pulau," ujarnya.
Melihat kondisi itu, beberapa pemuda di Tuapeijat mengagas ide tersebut, kemudian pada hari Jumat 11 Desember 2015 melakukan aksi kumpul koin dengan meletakkan keranjang di tepi jalan.
"Ini disambut baik oleh warga dan mereka memberikan bantuan itu, sampai hari in koin ini terkumpul Rp2,8 juta, ada yang memberikan koin, ada pecahaan uang ribuan bahkan ada yang transfer ke rekening," tuturnya.
Meski aksi peduli ini mendapat kritikan dari beberapa pemuda perantau asal Mentawai melaluhi media sosial, namun tidak menyurutkan niat mereka untuk melakukan aksi ini.
"Ini murni aksi peduli, tidak ada embel-embel kepentingan politik dan ditunggangi oleh orang lain, kita putra-putri Mentawai mengambil bagian aksi ini," tuturnya.
Rencananya koin peduli ini akan digunakan untuk membuat jalan alternatif di samping jalan yang berlumpur.
"Nanti berapapun koin ini terkumpul sebelum 25 Desember kita akan melakukan gotong royong bersama pemuda dan pemerintah desa untuk membuat jalan kecil saja, mungkin memberi kayu sebagai lintasan agar tidak masuk lumpur," pungkasnya.
(nag)