Kalah Lagi di Pilkada, Miing Langsung Curhat ke Istri
A
A
A
KARAWANG - Pascamendengar dirinya kalan dalam hitung cepat di Pilkada Kawarang Dedi Suwandi Gumelar alias Miing mengaku langsung curhat ke istri.
Personil grup lawak Bagito itu merasa politik bukan jalan hidupnya karena terus mengalami kekalahan.
Namun meski begitu, Miing mengaku baru akan memberikan pernyataan setelah KPU menyelesaikan penghitungan suara C1.
"Inikan baru sementara, terlalu prematur, penghitungan suara belum selesai. Mungkin bukan tidak percaya ilmiah, tapi semua (hasil survey lain,” katanya.
Walau hasil quick count bukan hasil final, Miing mengatakan tidak melihat peluang menang di pilkada.
Saat ini, ia masih menunggu hasil real count dari KPU. "Sebab memang masih ada perbedaan, walaupun real count tidak jauh berbeda, dan tetap kalah juga," katanya.
Ia beranggapan, Setiap kompetisi, harus siap kalah dan siap menang. "Seperti kekalahan saya di Pilkada Tanggerang. Saya berusaha ikhlas dari keunggulan orang lain. Jika tidak, malah bisa membuat sakit hati sendiri," kata dia.
Dari dua kali pilkada yang dia ikuti, Miing mengaku sedang mencoba menjadi seorang negarawan yang dewasa dalam berpolitik.
"Bahwa dalam setiap pemilihan itu ada menang dan kalah. Tujuan kita menjadi seorang pemimpin itu bukan soal menang, tapi soal kemampuan dalam memimpin dan melakukan perubahan pada sistim yang ada," pungkasnya.
Personil grup lawak Bagito itu merasa politik bukan jalan hidupnya karena terus mengalami kekalahan.
Namun meski begitu, Miing mengaku baru akan memberikan pernyataan setelah KPU menyelesaikan penghitungan suara C1.
"Inikan baru sementara, terlalu prematur, penghitungan suara belum selesai. Mungkin bukan tidak percaya ilmiah, tapi semua (hasil survey lain,” katanya.
Walau hasil quick count bukan hasil final, Miing mengatakan tidak melihat peluang menang di pilkada.
Saat ini, ia masih menunggu hasil real count dari KPU. "Sebab memang masih ada perbedaan, walaupun real count tidak jauh berbeda, dan tetap kalah juga," katanya.
Ia beranggapan, Setiap kompetisi, harus siap kalah dan siap menang. "Seperti kekalahan saya di Pilkada Tanggerang. Saya berusaha ikhlas dari keunggulan orang lain. Jika tidak, malah bisa membuat sakit hati sendiri," kata dia.
Dari dua kali pilkada yang dia ikuti, Miing mengaku sedang mencoba menjadi seorang negarawan yang dewasa dalam berpolitik.
"Bahwa dalam setiap pemilihan itu ada menang dan kalah. Tujuan kita menjadi seorang pemimpin itu bukan soal menang, tapi soal kemampuan dalam memimpin dan melakukan perubahan pada sistim yang ada," pungkasnya.
(nag)