Dikritik Menjurus pada Kemusyrikan, Dedi: Itu Kebiasaan Saya

Minggu, 29 November 2015 - 10:22 WIB
Dikritik Menjurus pada...
Dikritik Menjurus pada Kemusyrikan, Dedi: Itu Kebiasaan Saya
A A A
BANDUNG - Ceramah Habib Rizieq di Purwakarta pada 13 November 2015 lalu berisi banyak kritik terhadap Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Dewan Pembina Front Pembela Islam (FPI) itu banyak menyinggung kondisi di Purwakarta yang kini kental dengan nuansa budaya. Padahal dulu Purwakarta menurutnya identik sebagai kota santri.

Tak hanya itu, Habib Rizieq juga menyoroti berbagai langkah Dedi yang dinilai menjurus ke arah kemusyrikan. Patung ada di mana-mana, kereta kencana diberi kemenyan, hingga pohon dikeramatkan.

Namun, Dedi mengaku tidak mempermasalahkan kritikan Habib Rizieq tersebut. "Enggak kecewa, biasa saja. Kan orang Sunda diajarin kebeningan hati," ujar Dedi saat dikonfirmasi, Sabtu 28 November 2015.

Bagi Dedi, apa yang dilakukannya selama ini adalah kebiasaan. Tapi ketika hal itu dipersoalkan oleh orang lain, itu hak pribadi yang bersangkutan. "Dan bagi saya, ketika kebiasaan dipersoalkan, tidak masalah. Itu kebiasaan saya," ungkapnya.

Ia pun tak mau ambil pusing dengan berbagai kritik dan tudingan yang dialamatkan padanya, termasuk soal kebijakannya di Purwakarta. Yang penting menurutnya adalah tugas sebagai bupati dijalankan dengan baik.

"Semua berjalan normal saja. Saya berjalan normal sebagai bupati, setiap hari melayani masyarakat, karena landasannya konstitusi, maka pijakan saya undang-undang," jelasnya.

"Selama saya tidak melanggar undang-undang, tidak melanggar tentang pemerintahan daerah, bagi saya jalan saja sebagaimana mestinya," tegas Dedi.

Faktanya, sambung dia, masyarakat di Purwakarta selama ini terlayani dengan baik. "Kunci-kunci pada masyarakat itu bukan pada polemik (yang dipersoalkan) itu. Tapi adalah ketersediaan pangan, kemudian aspek-aspek pelayanan publik, misalnya mereka sakit kita obati. Itu saja yang jadi fokus saya," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2754 seconds (0.1#10.140)