Warga Purworejo Jadi Korban Pembiusan di Purwakarta

Senin, 02 November 2015 - 09:41 WIB
Warga Purworejo Jadi Korban Pembiusan di Purwakarta
Warga Purworejo Jadi Korban Pembiusan di Purwakarta
A A A
WARGA PURWOREJO, JADI KORBAN PEMBIUSAN, DI PURAWAKARTA - Trisno (40) warga Purworejo Jawa Tengah ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di kawasan jembatan Sadang, Ciseureuh, Purwakarta.

Korban diduga menjadi korban pembiusan sejumlah orang yang mengaku tukang ojek. Sebab, sejumlah barang yang dibawanya raib.

Warga yang menemukan korban langsung menghubungi polisi dan dibawanya ke RSUD Bayu Asih Purwakarta untuk mendapatkan pertolongan medis.

Di rumah sakit plat merah itu korban yang akhirnya sadarkan diri, kemudian menceritakan apa yang menimpanya.

Menurutnya, ia merupakan satu dari sekian penumpang bus jurusan Jakarta yang diturunkan bersama penumpang lainya di daerah Sadang, Purwakarta pada Sabtu 31 Oktober 2015 malam.

"Entah kenapa, saat memasuki kawasan Tol Cipularang, bus yang saya tumpangi keluar via Tol Sadang. Saya bersama sejumlah penumpang lain diturunkan di Sadang karena sopir busnya tidak bisa melanjutkan perjalanan," kata Trisno di RSUD Bayu Asih.

Di kawasan Sadang pada, Minggu 1 November 2015 dini hari, dirinya kemudian didekati sejumlah pengendara ojek.

Saat itu dia sempat menolak ajakan para penarik ojek, namun karena terdesak mencari bus lain menuju Jakarta, Trisno kemudian menerima tawaran jasa ojek dengan alasan akan dibawa ke bus jurusan Jakarta.

"Hingga di satu tempat, saya dikasih minuman. Saya minum dan setelah itu saya tak sadarkan diri dan saya baru sadar ada di rumah sakit," ujar Trisno.

Dihubungi terpisah Kapolsek Purwakarta Kota Kompol Agus Suryana mengatakan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Namun, pihaknya mengaku masih kesulitan berkomunikasi dengan korban karena kondisinya masih lemah.

"Masih diperiksa, ojek yang mana yang gimana. Komunikasi korban masih sulit dimintai keterangan, masih belum 100 persen sadarkan diri," ujar Agus melalui ponselnya.

Disinggung mengenai korban kejahatan dengan modus pembiusan menurutnya itu tidak menutup kemungkinan bisa terjadi. "Lebih pastinya kita belum tahu. Kita tunggu perkembangan saja," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6508 seconds (0.1#10.140)