Bocah SD Tewas dalam Sumur Sekolah

Jum'at, 23 Oktober 2015 - 22:04 WIB
Bocah SD Tewas dalam Sumur Sekolah
Bocah SD Tewas dalam Sumur Sekolah
A A A
MANADO - Taufik Bolong (9) bocah kelas III SD 6 Advent Kairgai Weru ditemukan tewas setelah jatuh ke dalam sumur di bagian belakang gedung sekolahnya, Jumat (23/10/2015) saat jam pelajaran sekira pukul 09.00 Wita.

Insiden yang merenggut nyawa korban ini pun membuat heboh lingkungan sekolah, dimana korban sudah tidak bernyawa saat berhasil dilakukan evakuasi 30 menit setelah kejadian.

Informasi yang dihimpun, sebelum kejadian para siswa SD tengah menjalani kegiatan olahraga.

Selepas itu, korban bersama tiga rekannya, yakni Maythew Legi, Valentino Maengkom dan Valen Wowondatu tengah bermain bola di dekat lokasi kejadian, yakni sebuah sumur tua milik sekolah.

Karena sudah mulai jam pelajaran, teman-temannya lalu mengajak korban untuk masuk ke kelas, akan tetapi korban tidak mau.

Diduga karena takut dilihat salah satu gurunya, korban lalu mencoba bersembunyi dengan membuka papan penutup sumur dan langsung melompat ke dalam sumur dan tak lama kemudian terdengar teriakan korban meminta tolong.

Salah seorang teman korban yang melihat kejadian tersebut langsung berlari ke kelas dan memberitahukan hal tersebut kepada guru-guru di kelas.

Guru-guru di kelas pun langsung ke lokasi dan berusaha menolong korban. Bahkan James, securiti di sekolah itu berupaya turun ke dalam sumur untuk menolong, namun tidak berhasil. Karena diduga di dalam sumur terdapat zat beracun yang bisa membahayakan.

Tak lama kemudian, datang sembilan anggota TNI Angkatan Laut, yang kebetulan kantornya berseberangan dengan sekolah tersebut.

Dua anggota dengan menggunakan blower dan masker lalu turun ke dalam sumur dan melakukan evakuasi mengangkat korban ke atas. Namun sayangnya, saat berhasil di evakuasi, nyawa korban sudah tak dapat diselamatkan.

Korban lalu dibawa ke RS Permata Bunda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dimana menurut Prof Dr Jimmy Posangi yang memeriksa korban mengatakan, ada indikasi korban meninggal tenggelam dan meminum banyak air. Karena dari hasil pemeriksaan dan dilakukan proses formalin, dari mulut korban terus mengeluarkan air.

“Penyebab korban meninggal karena air sudah masuk ke dalam paru-paru korban, kalau dikarenakan zat berbahaya yang diduga terdapat di dalam sumur sulit dipastikan,” ujarnya.

Sementara itu, ibu korban Novi Likuayang tak henti menangisi dan meratap di samping jenasah korban yang sudah terbujur kaku. Tak banyak kata yang terucap, hanya kepedihan yang terlihat dari wajah ibundanya.

Sayangnya, Kepala Sekolah SD 6 Advent yang coba dimintai keterangan terus berupaya menghindari wartawan. Namun terlihat dari pihak sekolah berupaya melakukan mediasi kepada pihak keluarga.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6958 seconds (0.1#10.140)