Jarak Pandang di Kepulauan Anambas Hanya 400 Meter
A
A
A
BATAM - Jarak pandang akibat kabut asap di Kepulauan Anambas hanya 400 meter saja sehingga berbahaya bagi pelayaran.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarempa, Fany Setiawan mengatakan, jarak pandang turun drastis terjadi sejak Senin pagi (28/9/2015) sehingga masyarakat diminta lebih waspada apalagi dalam berlayar..
Dari hasil pantauan, kata Fany saat ini asap semakin tebal karena adanya kebakaran dari Sumatera. Bahkan jumlah titik api saat ini mencapai 270, sehingga menambah tebalnya asap hingga beberapa hari kedepan.
"Pantauan kita dari data, saat ini ada 270 titik api. Hal inilah yang menyebabkan tambahnya asap kiriman dari Sumatera, dan hal ini kita prediksi akan terjadi beberapa hari kedepan. Padahal sebelumnya ketebalan asap sempat menurun," ujarnya.
Asap yang semakin tebal ini belum ada kebijakan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas untuk meliburkan sekolah seperti yang terjadi di daerah lain. Bahkan dengan adanya asap tebal ini warga Tarempa mengaku sangat terganggu dengan pernafasan.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Anambas, mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dari unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Dinas Pendidikan. Sehingga kebijakan untuk meliburkan anak sekolah belum dibuat.
"Sampai saat ini saya belum menerima laporan dari UPTD. Jika memang sudah sangat mengganggu pernafasan kemungkinan sekolah akan diliburkan seperti yang terjadi pada tahun 2014 lalu. Saat itu memang sudah sangat mengganggu aktivitas sehingga ada imbauan kepada masyarakat agar mengurangi aktifitas diluar rumah. Jika hal ini semakin parah maka tidak tertutup kemungkinan kita juga akan meliburkan sekolah," tandasnya.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarempa, Fany Setiawan mengatakan, jarak pandang turun drastis terjadi sejak Senin pagi (28/9/2015) sehingga masyarakat diminta lebih waspada apalagi dalam berlayar..
Dari hasil pantauan, kata Fany saat ini asap semakin tebal karena adanya kebakaran dari Sumatera. Bahkan jumlah titik api saat ini mencapai 270, sehingga menambah tebalnya asap hingga beberapa hari kedepan.
"Pantauan kita dari data, saat ini ada 270 titik api. Hal inilah yang menyebabkan tambahnya asap kiriman dari Sumatera, dan hal ini kita prediksi akan terjadi beberapa hari kedepan. Padahal sebelumnya ketebalan asap sempat menurun," ujarnya.
Asap yang semakin tebal ini belum ada kebijakan dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas untuk meliburkan sekolah seperti yang terjadi di daerah lain. Bahkan dengan adanya asap tebal ini warga Tarempa mengaku sangat terganggu dengan pernafasan.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Anambas, mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dari unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Dinas Pendidikan. Sehingga kebijakan untuk meliburkan anak sekolah belum dibuat.
"Sampai saat ini saya belum menerima laporan dari UPTD. Jika memang sudah sangat mengganggu pernafasan kemungkinan sekolah akan diliburkan seperti yang terjadi pada tahun 2014 lalu. Saat itu memang sudah sangat mengganggu aktivitas sehingga ada imbauan kepada masyarakat agar mengurangi aktifitas diluar rumah. Jika hal ini semakin parah maka tidak tertutup kemungkinan kita juga akan meliburkan sekolah," tandasnya.
(sms)