Kekeringan, Ratusan Hektare Sawah di Tulungagung Gagal Panen
A
A
A
TULUNGAGUNG - Sebanyak 263,5 hektare lahan pertanian padi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengalami gagal panen (puso) akibat kekeringan. Diperkirakan, puso meluas mengingat sawah petani yang kekurangan air mencapai 1.685 hektare.
"Hingga kini juga belum ada tanda hujan bakal turun," ujar Koordinator Pengendali Organisme Tumbuhan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung Gatot Rahayu, Minggu (27/9/2015).
Lahan yang tertimpa kekeringan tersebar di 56 desa, enam kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Besuki sebanyak 10 desa dengan luas lahan 90 hektare.
Kemudian, Kecamatan Bandung sebanyak 14 desa dengan luas lahan 553 hektare, Kecamatan Karangrejo sebanyak delapan desa dengan luas lahan 57,5 hektare, Kecamatan Campurdarat tiga desa dengan luas lahan 15 hektare, Kecamatan Pakel 19 desa dengan luas lahan 958 hektare, dan Kecamatan Kalidawir dua desa dengan luas lahan 32 hektare. "Sebagian besar berada di wilayah Tulungagung bagian selatan."
Sebagian besar sawah yang puso bertanaman padi. Dan, seluruhnya tidak bisa diselamatkan. Sumber air yang selama ini diandalkan petani, kata Gatot, benar-benar mengering.
Tidak ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan air. Menurut dia, pada musim tanam berikutnya dinas akan mengulurkan bantuan benih sebanyak 25 kilogram per hektare. "Sebagai solusi kita juga memberi bantuan pompa air," pungkasnya.
PILIHAN:
Tertidur setelah Makan Mi, Siswi SD di Lubuklinggau Tewas Terpanggang
"Hingga kini juga belum ada tanda hujan bakal turun," ujar Koordinator Pengendali Organisme Tumbuhan Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung Gatot Rahayu, Minggu (27/9/2015).
Lahan yang tertimpa kekeringan tersebar di 56 desa, enam kecamatan. Rinciannya, di Kecamatan Besuki sebanyak 10 desa dengan luas lahan 90 hektare.
Kemudian, Kecamatan Bandung sebanyak 14 desa dengan luas lahan 553 hektare, Kecamatan Karangrejo sebanyak delapan desa dengan luas lahan 57,5 hektare, Kecamatan Campurdarat tiga desa dengan luas lahan 15 hektare, Kecamatan Pakel 19 desa dengan luas lahan 958 hektare, dan Kecamatan Kalidawir dua desa dengan luas lahan 32 hektare. "Sebagian besar berada di wilayah Tulungagung bagian selatan."
Sebagian besar sawah yang puso bertanaman padi. Dan, seluruhnya tidak bisa diselamatkan. Sumber air yang selama ini diandalkan petani, kata Gatot, benar-benar mengering.
Tidak ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan air. Menurut dia, pada musim tanam berikutnya dinas akan mengulurkan bantuan benih sebanyak 25 kilogram per hektare. "Sebagai solusi kita juga memberi bantuan pompa air," pungkasnya.
PILIHAN:
Tertidur setelah Makan Mi, Siswi SD di Lubuklinggau Tewas Terpanggang
(zik)