Kabut Asap Memburuk di Kota Batam, Ribuan Masker Dibagikan
A
A
A
BATAM - Polresta Barelang dan Bapedalda Batam, membagikan belasan ribu masker kepada pengendara motor, akibat makin memburuknya kabut asap di Kota Batam.
Pembagian masker yang dilakukan Kamis (10/9/2015) ini agar kesehatan pengendara motor tidak terganggu saat berkendara.
Menurut Kanit Pengaturan Penjagaan Pengawalan Lalulintas Iptu I Gusti Shanty, pembagian masker untuk pengendara motor merupakan kegiatan Polresta Barelang dan yang turun untuk membagikan masker adalah Sat Lantas dan Sat Sabhara.
Pada hari ini, sambungnya, 1.000 masker tersebut dibagikan di Simpang Jam saja, jika asap tak kunjung normal maka pembagian stiker akan terus dilakukan di beberapa lampu merah. Pasalnya, dampak asap ini akan membahayakan kesehatan pengendara motor.
"Kita ingin pengendara motor terjaga kesehatannya, makanya pembagian masker ini dilakukan agar pengendara motor tidak terganggu saat berkendara di jalanan," katanya.
Sekitar pukul 16.00 WIB atau beberapa jam pembagian masker dilakukan oleh Polresta Barelang, di Simpang Jam, puluhan staf dan pegawai Bapedalda Batam juga melakukan hal serupa.
Bahkan, Kepala Bapedalda Dendi Purnomo juga langsung turun ke jalan untuk membagikan masker kepada pengendara motor.
Menurut Dendi, pembagian masker hari ini dilakukan di dua titik lampu merah, diantaranya di Simpang Jam dan di Simpang Panbil. "Di dua titik ini kita akan membagikan 10.000 masker," kata Dendi.
Pembagian masker ini, sambung Dendi, akan terus dilakukan melihat situasi. Pasalnya, sejak tiga hari belakangan ini data indeks standar pencemaran udara (ISPU) terus meningkat. "Pada hari senin ISPU 98 dan saat ini ISPU nya melonjak tajam mencapai angka 172," ujarnya.
Akibat kenaikan angka ISPU yang terus merangkak naik dari batas normal, Dendi mengatakan akan berdampak pada kesehatan.
Pasalnya, angka ISPU biasanya di Batam hanya 48. Dengan tingginya lonjakan angka itu berarti udara di Batam sudah sangat tercemar.
"Angka ISPU normal adalah dibawah 50, sementara 50-100 berarti sedang dan angka 100-200 berarti udara di Batam tidak sehat," timpalnya.
Menurut penelitian Bapedalda selama beberapa hari belakangan ini, kabut asap mulai lebih pekat pada pagi, petang dan malam hari.
Sementara pada siang hari, asap akan lebih menurun karena cuaca yang panas. "Makanya dengan adanya pencemaran itu, pembagian masker merupakan salah satu solusi untuk menghindari penyakit ISPA," tandasnya.
Pembagian masker yang dilakukan Kamis (10/9/2015) ini agar kesehatan pengendara motor tidak terganggu saat berkendara.
Menurut Kanit Pengaturan Penjagaan Pengawalan Lalulintas Iptu I Gusti Shanty, pembagian masker untuk pengendara motor merupakan kegiatan Polresta Barelang dan yang turun untuk membagikan masker adalah Sat Lantas dan Sat Sabhara.
Pada hari ini, sambungnya, 1.000 masker tersebut dibagikan di Simpang Jam saja, jika asap tak kunjung normal maka pembagian stiker akan terus dilakukan di beberapa lampu merah. Pasalnya, dampak asap ini akan membahayakan kesehatan pengendara motor.
"Kita ingin pengendara motor terjaga kesehatannya, makanya pembagian masker ini dilakukan agar pengendara motor tidak terganggu saat berkendara di jalanan," katanya.
Sekitar pukul 16.00 WIB atau beberapa jam pembagian masker dilakukan oleh Polresta Barelang, di Simpang Jam, puluhan staf dan pegawai Bapedalda Batam juga melakukan hal serupa.
Bahkan, Kepala Bapedalda Dendi Purnomo juga langsung turun ke jalan untuk membagikan masker kepada pengendara motor.
Menurut Dendi, pembagian masker hari ini dilakukan di dua titik lampu merah, diantaranya di Simpang Jam dan di Simpang Panbil. "Di dua titik ini kita akan membagikan 10.000 masker," kata Dendi.
Pembagian masker ini, sambung Dendi, akan terus dilakukan melihat situasi. Pasalnya, sejak tiga hari belakangan ini data indeks standar pencemaran udara (ISPU) terus meningkat. "Pada hari senin ISPU 98 dan saat ini ISPU nya melonjak tajam mencapai angka 172," ujarnya.
Akibat kenaikan angka ISPU yang terus merangkak naik dari batas normal, Dendi mengatakan akan berdampak pada kesehatan.
Pasalnya, angka ISPU biasanya di Batam hanya 48. Dengan tingginya lonjakan angka itu berarti udara di Batam sudah sangat tercemar.
"Angka ISPU normal adalah dibawah 50, sementara 50-100 berarti sedang dan angka 100-200 berarti udara di Batam tidak sehat," timpalnya.
Menurut penelitian Bapedalda selama beberapa hari belakangan ini, kabut asap mulai lebih pekat pada pagi, petang dan malam hari.
Sementara pada siang hari, asap akan lebih menurun karena cuaca yang panas. "Makanya dengan adanya pencemaran itu, pembagian masker merupakan salah satu solusi untuk menghindari penyakit ISPA," tandasnya.
(sms)