Kang Emil Minta Ojek Pangkalan Ketularan Canggih Go-Jek
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta para pengendara ojek tradisional atau ojek pangkalan menyikapi keberadaan Go-Jek dengan bijak. Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil berharap para pengendara ojek pangkalan juga 'ketularan' canggih.
"Saya mengimbau ojek-ojek pangkalan supaya meng-upgrade diri lebih canggih menerima pesanan dari handphone juga," kata Kang Emil di Balai Kota Bandung, Selasa (8/9/2015).
Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan ojek ada dua. Selain mengangkut orang, keberadaan ojek juga dipakai untuk mengangkut barang.
"Tanpa mereka meng-upgrade dengan sistem digital, mereka hanya menunggu (penumpang) manual di awal dan akhir hari sehingga daya produksinya menjadi sangat rendah," jelasnya.
Soal keberadaan Go-Jek dan ojek pangkalan, Kang Emil tidak mempermasalahkannya. Keberadaan mereka justru sangat membantu masyarakat karena transportasi massal di Bandung masih perlu ditingkatkan.
"Saya mendukung sebelum ada transportasi publik yang memadai. Di negeri-negeri yang sudah maju tidak ada ojek karena transportasinya sudah memadai," ucapnya.
Sebaliknya di Indonesia, khususnya Bandung, transportasi publik yang baik masih menjadi angan-angan. Sehingga keberadaan ojek jadi solusi nyata yang bisa dirasakan langsung masyarakat.
"Di negeri yang belum ada transprtasi publik (memadai), alternatif (ojek) itu adalah realita yang membantu. Jadi sebelum ada transportasi publik yang massal dan memadai, ojek ini menurut saya masih dibutuhkan untuk di Kota Bandung," tandas Kang Emil.
"Saya mengimbau ojek-ojek pangkalan supaya meng-upgrade diri lebih canggih menerima pesanan dari handphone juga," kata Kang Emil di Balai Kota Bandung, Selasa (8/9/2015).
Menurutnya, kebutuhan masyarakat akan ojek ada dua. Selain mengangkut orang, keberadaan ojek juga dipakai untuk mengangkut barang.
"Tanpa mereka meng-upgrade dengan sistem digital, mereka hanya menunggu (penumpang) manual di awal dan akhir hari sehingga daya produksinya menjadi sangat rendah," jelasnya.
Soal keberadaan Go-Jek dan ojek pangkalan, Kang Emil tidak mempermasalahkannya. Keberadaan mereka justru sangat membantu masyarakat karena transportasi massal di Bandung masih perlu ditingkatkan.
"Saya mendukung sebelum ada transportasi publik yang memadai. Di negeri-negeri yang sudah maju tidak ada ojek karena transportasinya sudah memadai," ucapnya.
Sebaliknya di Indonesia, khususnya Bandung, transportasi publik yang baik masih menjadi angan-angan. Sehingga keberadaan ojek jadi solusi nyata yang bisa dirasakan langsung masyarakat.
"Di negeri yang belum ada transprtasi publik (memadai), alternatif (ojek) itu adalah realita yang membantu. Jadi sebelum ada transportasi publik yang massal dan memadai, ojek ini menurut saya masih dibutuhkan untuk di Kota Bandung," tandas Kang Emil.
(sms)