Asyik Main Biliar dan Ngenet, Puluhan Pelajar Digaruk
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Polisi Pamong Praja (Pol PP) Lubuk linggau menggaruk 28 pelajar SMA dan SMP yang sedang asik main biliar dan ngenet di warung internet (warnet), pada jam belajar di kawasan Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Lubuk Linggau Timur II, kemarin pagi.
Usai mengamankan para pelajar yang bolos sekolah ter - se but, petugas Pol PP langsung mengangkut mereka dengan menggunakan truk Satpol PP. Kemudian dikumpulkan di te - ngah lapangan parkir depan Balai Kota Pemkot Lubuk ling - gau. Selanjutnya, para siswa yang terjaring dibariskan di depan tiang bendera dan di - minta hormat menghadap ke bendera merah putih.
Di sam - ping itu, mereka di berikan hu - kuman push upsebanyak 10 kali. “Mereka didata dan orang tua atau keluarganya dipanggil. Termasuk guru atau kepala se - kolah mereka,” ungkap Kepala Satpol PP Lubuklinggau, El ba - ro ma, kemarin.
Menurutnya, untuk sanksi dari razia, pihaknya tidak hanya meng garuk dan membuat surat pe ringatan ke pada pelajar yang bolos. Tapi tiga pemilik usaha warnet, ikut diberi surat pang - gilan serta p e ringatan. Itu demi pembinaan dan diminta pelaku usaha war net agar tidak menerima siswa yang keluyuran di waktu sekolah.
“Pemilik warnet sudah diberi surat panggilan dalam rangka pembinaan. Pe - milik warnet kita suruh buat surat per nyataan, supaya me - reka ti dak terima anak-anak sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, RA,14, pe - lajar SMP yang tergaruk dalam razia Satpol PP, mengaku nekad minggat sekolah lantaran takut kena razia rambut. “Aku ming - gat karena takut dirazia ram - but. Jadi minggat sekolah ke warnet sambil main game on - line,” kilahnya.
Hengky chandra agoes
Usai mengamankan para pelajar yang bolos sekolah ter - se but, petugas Pol PP langsung mengangkut mereka dengan menggunakan truk Satpol PP. Kemudian dikumpulkan di te - ngah lapangan parkir depan Balai Kota Pemkot Lubuk ling - gau. Selanjutnya, para siswa yang terjaring dibariskan di depan tiang bendera dan di - minta hormat menghadap ke bendera merah putih.
Di sam - ping itu, mereka di berikan hu - kuman push upsebanyak 10 kali. “Mereka didata dan orang tua atau keluarganya dipanggil. Termasuk guru atau kepala se - kolah mereka,” ungkap Kepala Satpol PP Lubuklinggau, El ba - ro ma, kemarin.
Menurutnya, untuk sanksi dari razia, pihaknya tidak hanya meng garuk dan membuat surat pe ringatan ke pada pelajar yang bolos. Tapi tiga pemilik usaha warnet, ikut diberi surat pang - gilan serta p e ringatan. Itu demi pembinaan dan diminta pelaku usaha war net agar tidak menerima siswa yang keluyuran di waktu sekolah.
“Pemilik warnet sudah diberi surat panggilan dalam rangka pembinaan. Pe - milik warnet kita suruh buat surat per nyataan, supaya me - reka ti dak terima anak-anak sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, RA,14, pe - lajar SMP yang tergaruk dalam razia Satpol PP, mengaku nekad minggat sekolah lantaran takut kena razia rambut. “Aku ming - gat karena takut dirazia ram - but. Jadi minggat sekolah ke warnet sambil main game on - line,” kilahnya.
Hengky chandra agoes
(ftr)