Pukul Siswi dengan Kemoceng, Guru IPA Dipolisikan
A
A
A
MANADO - Lantaran memukul siswinya yang nakal dan berisik di dalam kelas dengan kemoceng, seorang guru SDN 63 Manado bernama Neneng dilaporkan ke polisi.
Albertina Pandeiroth, nenek bocah tersebut mengatakan, dirinya tidak terima anaknya dipukul oleh Ibu Nenang yang diketahui mengajak PKN, IPA dan IPS. Apalagi, aksi keras guru tersebut sudah santer terdengar.
"Kita lagi bacirita dengan Marcel (teman sekelas korban). Namun ibu guru langsung datang dan memarahi kami berdua karena dinilai berisik saat jam pelajaran, lalu kami berdua pun di pukul," kata korban, ditemani neneknya, Senin (7/9/2015).
Dia mengaku sakit hati, cucu perempuan satu-satunya diperlakukan seperti itu di sekolah. “Torang depe keluarga nda pernah mendidik kasar apalagi memukul. Saki hati noh dengar torang pe cucu diperlakukan seperti itu,” tegasnya.
Menurutnya, kalau memang cucunya salah ditegur atau diajak bicara, lalu didik yang baik, bukan main pukul. “Kita cuma tako kondisi mental kita pe cucu terganggu karena menjadi korban kekerasan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Manado Iptu Agus Marsidi membenarkan adanya laporan tersebut. “Korban sudah diambil visum dan saat ini kasusnya ditangani unit perlindungan perempuan dan anak (PPA),” pungkasnya.
Albertina Pandeiroth, nenek bocah tersebut mengatakan, dirinya tidak terima anaknya dipukul oleh Ibu Nenang yang diketahui mengajak PKN, IPA dan IPS. Apalagi, aksi keras guru tersebut sudah santer terdengar.
"Kita lagi bacirita dengan Marcel (teman sekelas korban). Namun ibu guru langsung datang dan memarahi kami berdua karena dinilai berisik saat jam pelajaran, lalu kami berdua pun di pukul," kata korban, ditemani neneknya, Senin (7/9/2015).
Dia mengaku sakit hati, cucu perempuan satu-satunya diperlakukan seperti itu di sekolah. “Torang depe keluarga nda pernah mendidik kasar apalagi memukul. Saki hati noh dengar torang pe cucu diperlakukan seperti itu,” tegasnya.
Menurutnya, kalau memang cucunya salah ditegur atau diajak bicara, lalu didik yang baik, bukan main pukul. “Kita cuma tako kondisi mental kita pe cucu terganggu karena menjadi korban kekerasan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Manado Iptu Agus Marsidi membenarkan adanya laporan tersebut. “Korban sudah diambil visum dan saat ini kasusnya ditangani unit perlindungan perempuan dan anak (PPA),” pungkasnya.
(san)