Otak Pengeroyok Kurnia di Depan SPA Ditembak Mati Polisi

Senin, 07 September 2015 - 15:21 WIB
Otak Pengeroyok Kurnia...
Otak Pengeroyok Kurnia di Depan SPA Ditembak Mati Polisi
A A A
BANDUNG - Jajaran Polrestabes Bandung menembak mati KHW otak pelaku pengeroyokan terhadap Muhammad Kurnia (42) yang dilakukan di depan SPA Premium, Jalan Pungkur, Kecamatan Regolo, Kota Bandung pada Rabu 12 Agustus lalu. (Baca berita : Dikeroyok Depan The Premium Spa, Kurnia Tewas Bermandikan Darah).

Selain KHW polisi juga berhasil menangkap tiga pelaku TS, GY dan DI. Sementara dua pelaku lainnya AKY dan KLY masih buron.

“Dari empat orang itu satu diantaranya berinsial KHW tadi pagi tewas ditembak anggota karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap di Jalan Peta Sekria pukul 04.30 WIB,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol AR Yoyol saat ekspose di Aula Mapolrestabes Bandung, Senin (7/9/2015).

Yoyol mengatakan, kasus pengeroyokan tersebut berhasil terungkap berkat rekaman CCTV yang berada di depan SPA. Hingga akhirnya pada 21, 23, dan 30 Agustus polisi menangkap GY, DI, dan TS.

“Setelah dilakukan pengembangan kita dapati nama KHW sebagai otak pelaku. Namun saat akan ditangkap KHW melakukan perlawanan dengan cara menusuk ke arah anggota sehingga kita lakukan tindakan tegas (tembak mati),” katanya.

Dari hasil penyelidikan sementara para aksi pengeroyokan yang berujung maut tersebut dilatarbelakangi masalah dendan antara salah satu pelaku dengan korban.

Kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan perburuan terhadap dua orang DPO lainnya. Untuk kepentingan penyelidikan ketiga tersangka ditahan di Rutan Satreskrim Polrestabes Bandung.

“Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 jo Pasal 170 ayat 3 huruf e jo Pasal 338 KUHPidana. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” tegas Yoyol.

Sebelumnya, Muhammad Kurnia ditemukan oleh warga bersimbah darah di depan The Premium SPA, Jalan Pungkur, Kecamatan Regol, Kota Bandung, pada Rabu 12 Agustus 2015 malam sekira pukul 22.30 WIB.

Korban sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Sartika Asih, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1881 seconds (0.1#10.140)