Adu Tajam Bomber
A
A
A
PALEMBANG - Duel panas yang mempertemukan Sriwijaya FC (SFC) kontra Arema Cronus di fase penyisihan grup B Piala Presiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, besok malam, patut menjadi perhatian.
Bukan saja karena kedua kubu berambisi mengamankan posisi untuk menjaga kans lolos dari babak penyisihan. Tapi serunya pertarungan para bomber yang dimiliki Laskar Wong Kitodan Singo Edan, julukan Arema Cronus. Dua mantan SFC, Lancine Kone dan Morimakan Koita, serta Christian Gonzales atau Samsul Arif, akan mendapat suport dari publik Malang untuk menaklukkan SFC.
Sebaliknya, Titus ‘Tibo’ Bonai, Patrick Wanggai dan Musafri, berusaha mempermalukan Singo Edan dihadapan pendukung mereka. Namun SFC tidak diuntungkan dengan hilangnya Goran Ljubojevic dan kepergian Ferdinand Sinaga. Memang, Arema lebih awal mempersiapkan pasukan dibanding SFC. Tapi, jika merujuk hasil pada partai pertama yang baru dilalui Arema versusPersela Lamongan, bukan tidak mungkin Wong Kitobisa memberi perlawanan sengit. Apalagi, jajaran pelatih kedua klub mungkin telah mendeteksi masing-masing kelemahan.
"Striker yang dimiliki Arema Cronus cukup berpengalaman. Tetapi kita juga tidak akan terpusat kepada mereka. Semua pemain harus kita waspadai," ungkap Asisten Pelatih SFC Hartono Ruslan. Hartono menjelaskan, dalam skuad SFC bukan saja striker, tapi siapa saja bisa memberi kontribusi gol. Seperti saat mengalahkan PSGC Ciamis, gol kemenangan justru datang dari gelandang, Syakir Sulaiman.
"Tapi lebih di pusatkan kepada Wanggai, semua pemain belakang terfokus kepadanya. Saat lini belakang lengah, siapa saja bisa mencetak gol, termaksud Syakir Sulaiman, yang terbukti di laga pertama kita kemarin," jelasnya. Khusus menghadapi Arema, Hartono menyatakan, tidak mau bermain gegabah dengan terus bermain menekan atau terbuka. Namun lebih kepada bermain normal dan mengikuti ritme lawan.
"Bermain normal saja, kita lihat dulu mereka mau berbuat apa, baru kita lawan. Intinya kita harus menang dan pemain harus sungguh-sungguh karena kami bermain di kandang mereka," paparnya. Disadari Hartono, hasil seri yang didapat Arema menjadi pukulan berat terlebih dihadapan para pendukung sendiri. Sudah dipastikan mereka tidak mau berbagi angka dengan Laskar Wong Kito, apabila ingin membayar hutangnya di laga pertama.
"Motivasi mereka pasti tinggi. Tapi itu bukan persoalan bagi kami. Namun bagaimana harus bermain bagus dan sesuai dengan intruksi. Saya yakin kita bisa atasi mereka," pungkasnya.
Muhammad moeslim
Bukan saja karena kedua kubu berambisi mengamankan posisi untuk menjaga kans lolos dari babak penyisihan. Tapi serunya pertarungan para bomber yang dimiliki Laskar Wong Kitodan Singo Edan, julukan Arema Cronus. Dua mantan SFC, Lancine Kone dan Morimakan Koita, serta Christian Gonzales atau Samsul Arif, akan mendapat suport dari publik Malang untuk menaklukkan SFC.
Sebaliknya, Titus ‘Tibo’ Bonai, Patrick Wanggai dan Musafri, berusaha mempermalukan Singo Edan dihadapan pendukung mereka. Namun SFC tidak diuntungkan dengan hilangnya Goran Ljubojevic dan kepergian Ferdinand Sinaga. Memang, Arema lebih awal mempersiapkan pasukan dibanding SFC. Tapi, jika merujuk hasil pada partai pertama yang baru dilalui Arema versusPersela Lamongan, bukan tidak mungkin Wong Kitobisa memberi perlawanan sengit. Apalagi, jajaran pelatih kedua klub mungkin telah mendeteksi masing-masing kelemahan.
"Striker yang dimiliki Arema Cronus cukup berpengalaman. Tetapi kita juga tidak akan terpusat kepada mereka. Semua pemain harus kita waspadai," ungkap Asisten Pelatih SFC Hartono Ruslan. Hartono menjelaskan, dalam skuad SFC bukan saja striker, tapi siapa saja bisa memberi kontribusi gol. Seperti saat mengalahkan PSGC Ciamis, gol kemenangan justru datang dari gelandang, Syakir Sulaiman.
"Tapi lebih di pusatkan kepada Wanggai, semua pemain belakang terfokus kepadanya. Saat lini belakang lengah, siapa saja bisa mencetak gol, termaksud Syakir Sulaiman, yang terbukti di laga pertama kita kemarin," jelasnya. Khusus menghadapi Arema, Hartono menyatakan, tidak mau bermain gegabah dengan terus bermain menekan atau terbuka. Namun lebih kepada bermain normal dan mengikuti ritme lawan.
"Bermain normal saja, kita lihat dulu mereka mau berbuat apa, baru kita lawan. Intinya kita harus menang dan pemain harus sungguh-sungguh karena kami bermain di kandang mereka," paparnya. Disadari Hartono, hasil seri yang didapat Arema menjadi pukulan berat terlebih dihadapan para pendukung sendiri. Sudah dipastikan mereka tidak mau berbagi angka dengan Laskar Wong Kito, apabila ingin membayar hutangnya di laga pertama.
"Motivasi mereka pasti tinggi. Tapi itu bukan persoalan bagi kami. Namun bagaimana harus bermain bagus dan sesuai dengan intruksi. Saya yakin kita bisa atasi mereka," pungkasnya.
Muhammad moeslim
(ars)