Industri Pembuatan Tas Menjerit

Kamis, 03 September 2015 - 09:22 WIB
Industri Pembuatan Tas...
Industri Pembuatan Tas Menjerit
A A A
KUDUS - Industri pembuatan tas di Kabupaten Kudus menjerit seiring melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mereka kesulitan mendapat bahan baku yang mayoritas memang diimpor dari luar negeri. Sekitar 70% komponen bahan baku industri tas di Kota Kretek memang didatangkan dari luar negeri. Sementara 30% sisanya dari Indonesia. Sentra produksi tas di Kudus berada di Desa Gulang, Keca matan Mejobo. Tas produksi para perajin di pasarkan baik di kawasan Pu- lau Jawa hingga luar Jawa. Mulai dari Jawa Te ngah, Jawa Timur, Bali, Mata ram, Flores, Kupang, hingga Sumbawa.

Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Karya Mandiri Desa Gulang, Kecamatan Me jobo Abdul Muchit mengatakan, saat ini pihaknya mulai kesulitan memperoleh bahan baku im por. Sebab, para im portir mulai menahan pembelian bahan baku dari luar negeri. Hal ini lantaran harga bahan baku dari luar negeri itu me mang terus meroket seiring kondisi terakhir. Parahnya lagi, kondisi perekonomian nasional juga lesu sehingga ber imbas merosotnya daya beli masyarakat.

“Kami pun me ngu rangi produksi karena ba han bakunya memang sulit,” ucapnya kemarin. Biasanya bahan baku diperoleh dari importir yang berbasis di Surabaya. Kini seiring tersendatnya pasokan bahan baku tersebut, para perajin mu lai bergerilya mencari im portir dari kota lain. Sayang nya, belum ada keco cokan harga hingga pasokan bahan baku dari calon importir baru ini be-lum bisa didatangkan. “Kami mencari importir di Jakarta dan Bandung. Tapi belum berhasil,” katanya.

Eksportir mebel PT Rosari, Nur Kholis mengatakan, hingga kini pihaknya belum merasakan dampak berarti dari menguatnya nilai tukar dolar. Hingga kini belumadapeningkatanorder. Itu karena krisis ekonomi tidak hanya dialami Indonesia, tapi juga negara-negara lain di dunia. “Negara tujuan ekspor kami Ko rea, China, dan Australia. Mereka juga kena krisis,” ujarnya.

Muhammad oliez
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1073 seconds (0.1#10.140)