Mal Abaikan Sistem Pengamanan Kebakaran

Rabu, 26 Agustus 2015 - 09:29 WIB
Mal Abaikan Sistem Pengamanan Kebakaran
Mal Abaikan Sistem Pengamanan Kebakaran
A A A
MEDAN - Berkaca dari peristiwa terbakarnya gedung Medan Plaza beberapa hari lalu, ternyata masih banyak mal, plaza, maupun bangunan tinggi di Medan tidak dilengkapi sistem pemadam kebakaran.

Ketika terjadi percikan atau kebakaran, tidak ada antisipasi otomatis, sehingga mengakibatkan bangunan habis terbakar. “Banyak Plaza yang belum melengkapi sistem pemadam kebakaran termasuk Medan Plaza, terutama juga plaza yang sudah tua.” “Akibatnya ketika terjadi kebakaran, langsung ludes semuanya karena tidak ada antisipasi. Untuk itu, setiap gedung harusnya dilengkapi safety kebakaran,” ungkap Kepala Dinas (Kadis) P2K Medan, Marihot Tampubolon, Selasa (25/8).

Dia menjelaskan, seharusnya masing-masing plaza maupun bangunan tinggi sudah melengkapi bangunannya dengan sistem pemadam kebakaran, seperti melengkapi springkle, hydran, dan juga fire extinguisher . “Seperti Medan Plaza, springkle -nya tidak ada. Kalau ada, ketika asap tebal maupun suhu panas, alat itu akan mengeluarkan air. Jadi, bangunan tidak sampai ludes terbakar. Karena tidak ada, makanya peristiwa itu mengakibatkan api berkobar,” ungkap Marihot.

Bahkan, kata Marihot, karena apinya berkobar, mengakibatkan tim sulit melakukan pemadaman. Sebanyak 30 mobil pemadam dikerahkan, namun karena di dalam gedung juga banyak karet, mengakibatkan api baru padam setelah 34 jam. “Seharusnya jika dilengkapi safety pemadam kebakaran, tentu api bisa cepat diantisipasi. Tapi sampai sekarang masih banyak mal yang tak memilikinya, terutama plaza yang sudah tua,” ujar Marihot.

Marihot belum dapat merinci nama-nama plaza yang belum memiliki sistem pemadam kebakaran. Tapi, dikatakannya, seperti Sun Plaza dan Medan Fair Plaza sudah memiliki sistem tersebut. “Kalau yang baru-baru plazanya, itu sudah punya. Tapi, banyak plaza yang sudah tua belum memilikinya,” ucapnya.

Diketahui, beberapa bangunan plaza dan gedung yang sudah berusia tua, yakni Olympia Plaza, Thamrin Plaza, eks Perisi Plaza, dan juga bangunan- bangunan tua di Medan seperti Lonsum, dan bangunan kantor pemerintahan.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja (APPBI) Sumut, Paulus Tamie, mengatakan, sebenarnya semua plaza dan gedung di Kota Medan itu pasti memiliki sistem safety kebakaran. Sebab, syarat membangun bangunan seperti plaza itu diwajibkan memiliki peralatan tersebut. Namun, diakui Paulus, bisa jadi alat yang sudah bertahuntahun dimiliki itu tidak ada perawatan sama sekali.

Jadi, saat kebakaran terjadi, seperti springkle maupun hydrant tidak berfungsi, yang akhirnya tidak bisa sebagai upaya untuk mengantisipasi kebakaran. “Kalau alatnya saya pikir pasti ada. Namun, kalau kondisinya berfungsi atau tidak, itu yang tidak kita tahu. Maunya memang dirawat dan dicek,” ucap Paulus. Paulus mengatakan, harusnya pemerintah juga dapat mengecek keselamatan gedung dan plaza, sehingga bisa mengantisipasi kebakaran.

“Memang harusnya itu merupakan tanggung jawab pemilik gedung, seperti menyediakan peralatannya dan juga melakukan pelatihan untuk mencegah kebakaran. Seperti Centre Point, sudah melakukan latihan mencegah kebakaran. Makanya, saya juga mengimbau agar anggota APPBI bisa menyediakan peralatan safety kebakaran dan melakukan latihan mencegah kebakaran,” tandasnya.

Lia anggia nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7165 seconds (0.1#10.140)