Nahas, Kakek Oyot Tewas Terbakar di Kebun Bambu
A
A
A
SUBANG - Kasus terbakarnya kakek hingga tewas karena membakar kebun kembali terjadi. Kali ini, menimpa Kakek Sutarya alias Oyot (80), warga Kampung Sukamakmur, Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat.
"Insiden bermula ketika korban sedang sibuk bekerja menyiangi (membersihkan) kebun yang berada di kawasan hutan bambu," kata Kapolsek Pagaden Kompol Ojat Sudrajat, kepada wartawan, Rabu (19/8/2015).
Ditambahkan dia, saat itu lokasi kebun banyak berserakan dedaunan bambu yang sudah kering. Untuk mempercepat pembersihan kebun, korban mencoba membakar dedaunan dan rerumputan tersebut.
"Tetapi kobaran api dari aktivitas pembakaran mendadak membesar, lalu merembet ke daerah sekitarnya. Akibat hembusan angin dan banyaknya dedaunan bambu yang mudah terbakar, kebun bambu menjadi terbakar," terangnya.
Saat itu, korban yang panik sempat berupaya memadamkan api. Nahas, saat itu korban terjatuh dan pingsan. Kobaran api yang kian meluas dan membakar hutan bambu seluas setengah hektare lebih, akhirnya membakar tubuh sang kakek.
"Saat api berkobar, korban sempat berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu dan melihat kobaran api pun langsung menghubungi petugas dan melakukan pertolongan," jelasnya.
Dia melanjutkan, saat api berhasil dipadamkan, korban ditemukan telah tewas dan tubuhnya gosong. Dua mobil pemadam kebakaran (damkar) dibantu belasan personel kepolisian dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
"Sekitar pukul 14.00 WIB atau tiga jam kemudian, api berhasil dipadamkan hingga dingin. Namun, nyawa korban tidak tertolong," pungkasnya.
"Insiden bermula ketika korban sedang sibuk bekerja menyiangi (membersihkan) kebun yang berada di kawasan hutan bambu," kata Kapolsek Pagaden Kompol Ojat Sudrajat, kepada wartawan, Rabu (19/8/2015).
Ditambahkan dia, saat itu lokasi kebun banyak berserakan dedaunan bambu yang sudah kering. Untuk mempercepat pembersihan kebun, korban mencoba membakar dedaunan dan rerumputan tersebut.
"Tetapi kobaran api dari aktivitas pembakaran mendadak membesar, lalu merembet ke daerah sekitarnya. Akibat hembusan angin dan banyaknya dedaunan bambu yang mudah terbakar, kebun bambu menjadi terbakar," terangnya.
Saat itu, korban yang panik sempat berupaya memadamkan api. Nahas, saat itu korban terjatuh dan pingsan. Kobaran api yang kian meluas dan membakar hutan bambu seluas setengah hektare lebih, akhirnya membakar tubuh sang kakek.
"Saat api berkobar, korban sempat berteriak minta tolong. Warga yang mendengar teriakan itu dan melihat kobaran api pun langsung menghubungi petugas dan melakukan pertolongan," jelasnya.
Dia melanjutkan, saat api berhasil dipadamkan, korban ditemukan telah tewas dan tubuhnya gosong. Dua mobil pemadam kebakaran (damkar) dibantu belasan personel kepolisian dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
"Sekitar pukul 14.00 WIB atau tiga jam kemudian, api berhasil dipadamkan hingga dingin. Namun, nyawa korban tidak tertolong," pungkasnya.
(san)