Mahkamah Syariah Banda Aceh Vonis Pasangan Gay 85 Kali Cambuk di Depan Umum
loading...

Dua pria di Banda Aceh, yang berinisial AI dan DA, divonis oleh Majelis Hakim Mahkamah Syariah Kota Banda Aceh dengan hukuman 85 kali cambuk di hadapan umum. FOTO/SUKRI SYARIFUDDIN
A
A
A
BANDA ACEH - Dua pria pasangan gay di Banda Aceh, yang berinisial AI dan DA, divonis oleh Majelis Hakim Mahkamah Syariah Kota Banda Aceh dengan hukuman 85 kali cambuk di hadapan umum. Vonis tersebut dibacakan setelah kedua terdakwa mengikuti serangkaian persidangan yang berlangsung di pengadilan setempat.
Majelis Hakim menyebutkan bahwa kedua terdakwa terbukti melanggar hukum jinayat, tepatnya pelanggaran jarimah liwath (hubungan badan sejenis), yang diatur dalam Pasal 63 Ayat 1 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Pasangan ini, yang merupakan mahasiswa yang sedang menempuh studi di Banda Aceh, diamankan oleh warga setelah kedapatan melakukan hubungan badan sesama jenis di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, beberapa bulan lalu.
Vonis cambuk yang dijatuhkan oleh hakim ini lebih berat dari tuntutan JPU, yang sebelumnya hanya mengajukan hukuman 80 kali cambukan. Namun, hasil vonis hakim ini dapat diterima oleh kedua terdakwa dan juga Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Banda Aceh.
Pasca vonis, Kejaksaan Negeri Kota Banda Aceh kini akan segera menentukan jadwal eksekusi hukuman cambuk terhadap pasangan gay tersebut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Eksekusi akan dilakukan di depan umum sesuai dengan prosedur yang ada, sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman berdasarkan syariat Islam.
"Putusan mengakomodir tuntutan jaksa yang menuntut hukuman cambuk 80 kali bagi terdakwa satu dan terdakwa dua 85 kali. Terdakwa menerima putusan, kami juga menerima putusan. Untuk saat ini tinggal tunggu jadwal eksekusinya saja," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Alfian, Selasa (25/2/2025).
Melalui keputusan ini, Mahkamah Syariah Kota Banda Aceh menegaskan komitmennya dalam menegakkan hukum syariat Islam di wilayah tersebut.
Majelis Hakim menyebutkan bahwa kedua terdakwa terbukti melanggar hukum jinayat, tepatnya pelanggaran jarimah liwath (hubungan badan sejenis), yang diatur dalam Pasal 63 Ayat 1 Qanun Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat. Pasangan ini, yang merupakan mahasiswa yang sedang menempuh studi di Banda Aceh, diamankan oleh warga setelah kedapatan melakukan hubungan badan sesama jenis di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, beberapa bulan lalu.
Vonis cambuk yang dijatuhkan oleh hakim ini lebih berat dari tuntutan JPU, yang sebelumnya hanya mengajukan hukuman 80 kali cambukan. Namun, hasil vonis hakim ini dapat diterima oleh kedua terdakwa dan juga Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Banda Aceh.
Pasca vonis, Kejaksaan Negeri Kota Banda Aceh kini akan segera menentukan jadwal eksekusi hukuman cambuk terhadap pasangan gay tersebut, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Eksekusi akan dilakukan di depan umum sesuai dengan prosedur yang ada, sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman berdasarkan syariat Islam.
"Putusan mengakomodir tuntutan jaksa yang menuntut hukuman cambuk 80 kali bagi terdakwa satu dan terdakwa dua 85 kali. Terdakwa menerima putusan, kami juga menerima putusan. Untuk saat ini tinggal tunggu jadwal eksekusinya saja," kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Alfian, Selasa (25/2/2025).
Melalui keputusan ini, Mahkamah Syariah Kota Banda Aceh menegaskan komitmennya dalam menegakkan hukum syariat Islam di wilayah tersebut.
(abd)