Trigana Air Enggan Bicara soal Santunan Korban
A
A
A
JAKARTA - Pihak Maskapai Trigana Air enggan bicara soal masalah santunan bagi keluarga korban penumpang pesawat jenis ATR 42 PK YRN yang mengalami kecelakaan di wilayah pegunungan Oksibil, Papua.
"Mohon maaf untuk sore hari ini kami tidak melakukan tanya jawab, dan saat ini kami tetap berfokus dalam proses evakuasi jenazah melalui darat," kata Manajer Security Trigana Air, Alfried A Purnomo, kepada wartawan, di kantor Trigana Air, di Jakarta Timur, Selasa (18/8/2015).
Basarnas telah menemukan pesawat tersebut hancur di pegunungan, dan para korbannya dalam keadaan tewas. Saat disinggung soal hak korban, Alfreid menjelaskan singkat mengenai hal tersebut.
"Ini sudah dilaksanakan, (dan) prosesnya tim Trigana Air di Papua. Baik, twrima kasih," ujar Alfried.
Sementara itu, mengenai keluarga kru pesawat mereka yang jadi korban kecelakaan tersebut menurutnya sudah diterbangkan ke Papua.
Hanya, dia menyebut, ada satu keluarga dari pramugari bernama Dita yang malam ini akan menuju Papua.
"Untuk informasi keluarga sini, semua sudah proses menuju Papua. Untuk saudara ketahui hanya tinggal keluarga flight attendant kita yang nanti malam akan berangkat menuju ke Papua," ujar Alfried.
Pesawat Trigana Air hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS).
Pesawat take off dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT dengan estimasi tiba pada pukul 15.04. Pukul 14.55 WIT pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil.
Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 WIT tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.
Pesawat membawa 5 awak dan 49 penumpang. Pihak Basarnas hari ini menyatakan telah menemukan 54 jenazah korban kecelakaan tersebut.
"Mohon maaf untuk sore hari ini kami tidak melakukan tanya jawab, dan saat ini kami tetap berfokus dalam proses evakuasi jenazah melalui darat," kata Manajer Security Trigana Air, Alfried A Purnomo, kepada wartawan, di kantor Trigana Air, di Jakarta Timur, Selasa (18/8/2015).
Basarnas telah menemukan pesawat tersebut hancur di pegunungan, dan para korbannya dalam keadaan tewas. Saat disinggung soal hak korban, Alfreid menjelaskan singkat mengenai hal tersebut.
"Ini sudah dilaksanakan, (dan) prosesnya tim Trigana Air di Papua. Baik, twrima kasih," ujar Alfried.
Sementara itu, mengenai keluarga kru pesawat mereka yang jadi korban kecelakaan tersebut menurutnya sudah diterbangkan ke Papua.
Hanya, dia menyebut, ada satu keluarga dari pramugari bernama Dita yang malam ini akan menuju Papua.
"Untuk informasi keluarga sini, semua sudah proses menuju Papua. Untuk saudara ketahui hanya tinggal keluarga flight attendant kita yang nanti malam akan berangkat menuju ke Papua," ujar Alfried.
Pesawat Trigana Air hilang kontak di sekitar wilayah Oksibil, Papua. Pesawat hilang saat hendak menempuh rute, Jayapura (DJJ)-Oksibil (OKS).
Pesawat take off dari Bandara Sentani pukul 14.22 WIT dengan estimasi tiba pada pukul 15.04. Pukul 14.55 WIT pesawat tersebut melakukan kontak dengan tower Oksibil.
Ternyata kontak tersebut merupakan kontak terakhir, setelah pada pukul 15.00 WIT tidak ada jawaban dari pesawat tersebut.
Pesawat membawa 5 awak dan 49 penumpang. Pihak Basarnas hari ini menyatakan telah menemukan 54 jenazah korban kecelakaan tersebut.
(sms)