Hantu dan Jin Pun Gelar Upacara Bendera

Selasa, 18 Agustus 2015 - 09:15 WIB
Hantu dan Jin Pun Gelar Upacara Bendera
Hantu dan Jin Pun Gelar Upacara Bendera
A A A
PASURUAN - Aneka bentuk kreativitas seakan tumpah pada momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-70 Republik Indonesia. Salah satunya ditunjukkan warga Dusun Ngayunan, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuru an.

Warga menggelar upacara bendera dengan kostum bernuansa horor. Tentu upacara unik yang diikuti lebih dari 100 orang ini menjadi tontonan menghibur. Dalam upacara ini, peserta, petugas, dan pemimpin upacara, berdandan sedemikian rupa sehingga mirip wujud hantu, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak, hingga orang dewasa.

Dengan busana dominan putih, rambut dan wajah mereka pun dipermak hingga terlihat seram seperti gambaran wujud gondoruwo, demit, sundel bolong, kuntilanak, atau tuyul. Para hantu ini berbaris rapi di halaman sebuah rumah dan melangsungkan upa cara dengan tertib lengkap beserta atribut upacara bendera bak di istana negara.

Hendry Sulfiyanto, inspektur upacara mengungkapkan, upacara nyeleneh ini hasil dari kreativitas spontan warga meng ekspresikan perayaan Hari Kemerdekaan RI. Kostum horor yang dikenakan bisa dimaknai sebagai perlambang kritik kepada manusia. Makhluk halus yang lebih dikenal dengan keburukan dan kenakalan nya masih bisa diajak berbuat kebaikan. “Jin dan hantu saja bisa diajak berbuat baik, apalagi manusia.

Tetapi kenyataannya, manusia dalam tindak tanduknya bahkan mengalahkan perilaku jin dan setan. Maunya menang sendiri dan susah diatur,” kata Hendry seusai upacara. Kemeriahan perayaan HUT Kemerdekaan RI juga terlihat di Gunung Welirang-Arjuno. Sedikitnya 1.800 orang pecinta alam berbondong-bondong men daki salah satu gunung api aktif dengan ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut itu melalui Pos Tretes sejak Sabtu (15/8).

“Jumlah pendaki yang masuk melalui Pos Tretes meningkat pada saat perayaan 17 Agustus yang telah menjadi tradisi bagi para pecinta alam,” kata Agus Budi Utomo, koordinator Pendakian Taman Hutan Raya (Tahura), Agus Budi Utomo. Para pendaki berasal dari berbagai daerah ini diminta menjaga alam yang mem bekali diri dengan kantong plastik sampah. Sisa makanan dan plastik pembungkus di minta dikumpulkan serta di bawa turun seusai pendakian.

Arie yoenianto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7373 seconds (0.1#10.140)
pixels