KA Probowangi Tabrak Innova, 5 Tewas
A
A
A
JEMBER - Kecelakaan maut terjadi di lintasan kereta api di Jalan Hayam Wuruk Kecamatan Kaliwates, Jember, kemarin.
Kereta Api (KA) Probowangi jurusan Surabaya-Banyuwangi menghantam sebuah minibus sarat penumpang. Akibatnya, lima orang tewas dan dua lainnya dalam kondisi kritis.
Lima korban tewas itu, yakni Kasiyanto 51, (sopir), Abdul Azis 44, Laila 45, Wildan 25, dan Fitria, 37. Sementara dua korban kritis dan mengalami luka parah, yakni Winda Aurela, 8, dan Wanda Aulia, 8. Ketujuh korban merupakan warga Jombang. Mereka masih terikat hubungan keluarga dan kekerabatan.
Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO JATIM, kecelakaan maut ini diduga akibat kelalaian penjaga palang pintu KA di depan kompleks pertokoan Roxy. Palang pintu yang harusnya ditutup tetap dibiarkan terbuka saat KA Probowangi melintas. Akibatnya, Kijang Innova warna abu-abu bernopol B 1487 SKQ tetap menyebrang rel meskipun ada KA melintas. Tabrakan maut pun tak bisa dihindarkan.
Kijang innova dengan tujuh penumpang itu pun sempat terseret kereta api hingga 500 meter dari titik benturan. Lima dari tujuh penumpang tewas di tempat. Sementara korban luka langsung dilarikan ke RSD dr Soebandi. Seusia kejadian, petugas dari Polres Jember langsung melakukan olah kejadian perkara. Petugas meminta keterangan penjaga palang pintu, Mitari, warga Kecamatan Kaliwates.
Dua orang saksi kejadian, yakni Sukari dan Novi juga dimintai keterangan. Hingga saat berita ini ditulis polisi belum menetapkan tersangka kejadian ini. ”Kami masih meminta keterangan dari pihak-pihak yang diduga mengetahui penyebab kecelakaan ini,” ujar Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif di lokasi kejadian. Dia menjelaskan, dari data sementara diketahui jika peristiwa terjadi pada Pukul 08.45 Wib, yakni saat Kereta Api Probowangi melintas dari arah Surabaya menuju arah Banyuwangi.
Secara bersamaan, di perlintasan kereta api depan Pertokoan Roxy di Kaliwates juga melintas Toyota Innova B 1487 SKQ dari arah utara menuju jalan raya yang melewati rel tersebut. ”Diduga palang pintu tidak tertutup meski sirene bunyi dan terjadi kecelakaan,” kata Sabilul. Sabilul mengungkapkan, jika para korban mempunyai hubungan keluarga dan kekerabatan. Mereka beralamatkan di Jalan Ahmad Yani, Jombang.
”Semua korban merupakan warga Jombang, mereka habis melayatdiCadika(namajalandi kawasan bumi perkemahan di Kelurahan Kaliwates, Jember). Mereka adalah satu keluarga dan kerabat mereka beralamatkan di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Jombang,” tuturnya. Beberapa saksi di lokasi sempat memperingatkan pengemudi Toyota Innova yang ditumpangi tujuh orang asal Jombang itu.
Tetapi saat itu kejadian begitu cepat dan pengemudi tampak tidak mendengar teriakan warga, apalagi jarak kereta dan kendaraan sudah sangat dekat. Tabrakan tidak terhindarkan dan kondisi Kijang Innova tampak hampir gepeng rusak berat. Pihak masinis kereta api Probowangi adalah Endi Setiawan dan asisten masinis Imam Mukon yang saat itu langsung menghentikan kereta api selama 52 menit. Warga setempat di lokasi kejadian langsung memberikan pertolongan.
”Sebenarnya di sana ada perlintasan. Namun itu perlintasan yang tidak dibangun oleh PT Kereta Api Indonesia. Waktu kejadian, kami menduga tidak ada satpam yang menutup palang pintu perlintasan,” kata Eko S. Mulyanto, Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember.
P juliatmoko
Kereta Api (KA) Probowangi jurusan Surabaya-Banyuwangi menghantam sebuah minibus sarat penumpang. Akibatnya, lima orang tewas dan dua lainnya dalam kondisi kritis.
Lima korban tewas itu, yakni Kasiyanto 51, (sopir), Abdul Azis 44, Laila 45, Wildan 25, dan Fitria, 37. Sementara dua korban kritis dan mengalami luka parah, yakni Winda Aurela, 8, dan Wanda Aulia, 8. Ketujuh korban merupakan warga Jombang. Mereka masih terikat hubungan keluarga dan kekerabatan.
Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO JATIM, kecelakaan maut ini diduga akibat kelalaian penjaga palang pintu KA di depan kompleks pertokoan Roxy. Palang pintu yang harusnya ditutup tetap dibiarkan terbuka saat KA Probowangi melintas. Akibatnya, Kijang Innova warna abu-abu bernopol B 1487 SKQ tetap menyebrang rel meskipun ada KA melintas. Tabrakan maut pun tak bisa dihindarkan.
Kijang innova dengan tujuh penumpang itu pun sempat terseret kereta api hingga 500 meter dari titik benturan. Lima dari tujuh penumpang tewas di tempat. Sementara korban luka langsung dilarikan ke RSD dr Soebandi. Seusia kejadian, petugas dari Polres Jember langsung melakukan olah kejadian perkara. Petugas meminta keterangan penjaga palang pintu, Mitari, warga Kecamatan Kaliwates.
Dua orang saksi kejadian, yakni Sukari dan Novi juga dimintai keterangan. Hingga saat berita ini ditulis polisi belum menetapkan tersangka kejadian ini. ”Kami masih meminta keterangan dari pihak-pihak yang diduga mengetahui penyebab kecelakaan ini,” ujar Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif di lokasi kejadian. Dia menjelaskan, dari data sementara diketahui jika peristiwa terjadi pada Pukul 08.45 Wib, yakni saat Kereta Api Probowangi melintas dari arah Surabaya menuju arah Banyuwangi.
Secara bersamaan, di perlintasan kereta api depan Pertokoan Roxy di Kaliwates juga melintas Toyota Innova B 1487 SKQ dari arah utara menuju jalan raya yang melewati rel tersebut. ”Diduga palang pintu tidak tertutup meski sirene bunyi dan terjadi kecelakaan,” kata Sabilul. Sabilul mengungkapkan, jika para korban mempunyai hubungan keluarga dan kekerabatan. Mereka beralamatkan di Jalan Ahmad Yani, Jombang.
”Semua korban merupakan warga Jombang, mereka habis melayatdiCadika(namajalandi kawasan bumi perkemahan di Kelurahan Kaliwates, Jember). Mereka adalah satu keluarga dan kerabat mereka beralamatkan di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Jombang,” tuturnya. Beberapa saksi di lokasi sempat memperingatkan pengemudi Toyota Innova yang ditumpangi tujuh orang asal Jombang itu.
Tetapi saat itu kejadian begitu cepat dan pengemudi tampak tidak mendengar teriakan warga, apalagi jarak kereta dan kendaraan sudah sangat dekat. Tabrakan tidak terhindarkan dan kondisi Kijang Innova tampak hampir gepeng rusak berat. Pihak masinis kereta api Probowangi adalah Endi Setiawan dan asisten masinis Imam Mukon yang saat itu langsung menghentikan kereta api selama 52 menit. Warga setempat di lokasi kejadian langsung memberikan pertolongan.
”Sebenarnya di sana ada perlintasan. Namun itu perlintasan yang tidak dibangun oleh PT Kereta Api Indonesia. Waktu kejadian, kami menduga tidak ada satpam yang menutup palang pintu perlintasan,” kata Eko S. Mulyanto, Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember.
P juliatmoko
(ars)